Kia Mobil Tidak Akan Meninggalkan Indonesia

Bagja - Jumat, 24 Juni 2016 | 13:46 WIB

(Bagja - )

Jakarta - Ketidakstabilan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir, pastinya turut mempengaruhi semua sektor, tak terkecuali otomotif. Beberapa merek mobil bahkan sudah ada yang lebih dulu menyerah. Tapi tidak buat Kia Mobil Indonesia (KMI).

Seperti kita tau, KMI bisa dibilang sedang berada di fase yang menyedihkan tahun ini. Penjualannya sejak awal tahun pun anjlok drastis. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) melaporkan Kia baru menjual tak lebih dari 1.000 unit sepanjang tahun ini, padahal total penjualan mobil mencapai 440 ribuan unit.

Sempat pula beredar rumor kalau nasib pabrikan Korea Selatan di Indonesia ini tak akan lama lagi, hanya tinggal menghitung hari. Namun, ditengah itu semua, KMI ternyata masih menunjukkan optimismenya untuk terus eksis di pasar mobil Tanah Air.

"Kami tidak akan meninggalkan Indonesia," begitu sebut Direktur Marketing KMI, Hartanto Sukmono. Ucapannya pun ditunjukkan dengan menghadirkan generasi terbaru dari Kia Sportage. Menunjukkan juga kalau Kia mulai mengandalkan segmen SUV yang sedang naik daun.

Andalannya selama ini? Segmen citycar seperti Kia Picanto dan Kia Morning, semakin tenggelam dengan semakin tumbuhnya segmen LCGC. Dijelaskan dirinya, citycar yang disebutkan terakhir, diposisikan untuk berhadapan langsung dengan LCGC, tapi sayangnya tidak berhasil.

"LCGC itu pada dasarnya sama dengan citycar. Bedanya hanya di pricing. Mereka dapat insentif yang cukup berarti untuk menentukan harga jual. Hal itu mengakibatkan distorsi ke semua segmen mobil, khususnya citycar," kata Hartanto.

Ditambah lagi kondisi perekonomian Indonesia yang juga belum stabil. Menurutnya, kalau perekonomian Indonesia, katakanlah dalam kondisi normal, mungkin pengaruh LCGC tidak akan banyak berarti bagi Kia.

"Namun kondisi saat ini daya beli masyarakat menurun. Otomatis merubah pilihannya ke mobil yang harganya lebih murah. Citycar yang original jadi terganggu, sekaligus menggangu penjualan Kia," kata Hartanto.

Ini kah simbol kebangkitan Kia di Indonesia?

Namun menyerah kah Kia? Tidak. Apalagi optimisme Hartanto dan jajarannya sudah didukung pula oleh prinsipalnya di Korea yang memaklumi kondisi seperti ini terjadi di kawasan Asia.

"Mereka melihat ini hanya sementara. Saat mereka berkunjung ke Indonesia, menyambangi dealer-dealer dengan menyuntikkan semangat dan janji kalau Kia tidak akan meninggalkan Indonesia, karena pasar disini sangat potensial," beber Hartanto.

Sehingga pekerjaan rumah terbesar bagi KMI saat ini adalah bagaimana agar masyarakat tidak begitu saja melupakan merek Kia yang sebenarnya sudah mengakar di Tanah Air. All New Sportage dipilih sebagai simbol kebangkitannya, dengan harapan sampai akhir tahun kondisi ekonomi akan terus membaik.