Pejagan - Horornya macet yang terjadi di jalur mudik membuat banyak kendaraan yang kehabisan bahan bakar ditengah jalan. Hal tersebut dimanfaatkan warga sekitar untuk menawarkan bahan bakar. Tapi...
"Banyak yang nawarin bahan bakar Premium, kebanyakan warga setempat dengan harga yang wah! 1 jerigen berisi 25 liter Premium ditawarkan dengan harga perliter Rp 20 ribu!," ujar Salim reporter OTOMOTIFNET di lokasi.
Memang dalam kondisi terjepit, tawaran tersebut sah-sah saja. Apalagi SPBU dipenuhi kendaraan dan juga orang yang antre membeli bahan bakar. Masalahnya, pihak SPBU tidak bisa membedakan mana pembeli yang benar-benar butuh untuk kendaraannya, mana yang memang sengaja untuk dijual kembali.
Jadi mirip praktik calo yang biasa terjadi untuk membeli tiket transportasi umum, namun kali ini terjadi juga di SPBU. Harga yang ditawarkan pun tidak tanggung-tanggung, sampai 3 kali lipat dari harga normal.
Bayangkan saja, kalau di beberapa titik SPBU di sekitar titik kemacetan membatasi pembelian bahan bakar maksimal Rp 100 ribu, maka tindakan para calo yang menawarkan bahan bakar 1 jerigen berisi 25 liter tentu sudah melebihi batas maksimal pembelian.
Tak heran, kalau pemerintah gagal mengantisipasi fenomena kemacetan seperti ini, dan kemungkinan terburuk stok bahan bakar di SPBU habis karena ulah para calo, maka mau tidak mau para pemudik harus membeli bahan bakar dari para calo tersebut.