Sentul, Bogor - Motor apa sih yang paling mudah dikendarai? Hemm.. Motor turing? motor-motor berkapasitas mesin kecil atau malah skutik? Ternyata jawaban dari Honda berbeda bro! Seperti diungkapkan Tetsuo Suzuki, Operating Officer, Representative of Motorcycle Development, Purchase and Production for Motorcycle Operations Honda Motor Co. Ltd.
Pria yang bekerja mengawal operasional produksi dan pengembangan motor-motor Honda di dunia ini menjelaskan jika motor balap lah yang paling mudah dikendarai khususnya pacuan MotoGP. mengungkapkan jika untuk memenangkan MotoGP, mengembangkan mesin yang tercepat di dunia memang penting. Tetapi dalam balapan yang sesungguhnya pembalap juga harus dapat melakukan manuver motor dengan baik.
"Honda memiliki filosofi bahwa motor MotoGP seharusnya menjadi motor yang paling mudah di dunia untuk digunakan bermanuver. Honda secara konsisten telah mengembangkan mesin balap dengan berdasar pada prinsip tersebut dan mengantarkan kami meraih berbagai kemenangan," bebernya saat ditemui di Sirkuit Sentul, Bogor hari Jumat lalu (22/7).
Yup, tentunya sangat penting karena akan memudahkan pembalap mengendalikan pacuan bertenaga super besar. Tapi jangan heran jika akhirnya menuntut penggunaan komponen yang super mahal hehe..
"Sedang RC213V-S dikembangkan dari visi kami bahwa orang dapat mengendarai motor yang paling mudah di dunia untuk digunakan bermanuver pada jalanan umum, sehingga bisa menikmati sensasi berkendara yang menarik," bebernya.
Ia juga menjelaskan, saat melakukan proses pengembangan mewujudkan replika pacuan MotoGP versi jalanan ini, Suzuki San hanya memberikan instruksi membawa pacuan MotoGP ke jalanan.
"Satu-satunya instruksi yang saya berikan pada tim development RC213V-S hanyalah tolong kembangkan motor bermesin MotoGP sesungguhnya yang dapat digunakan di jalanan umum," kenangnya. Hasilnya, semua benar-benar mirip. Dari sasis sampai kaki-kaki dan desain bodinya.
Mesinnya juga serupa seperti konfigurasi mesin V4 90°. Perbedaan mendasar di mesin hanya di mekanisme katup yang pakai per, sedang di MotoGP pneumatic, dan tentu saja transmisi bukan seamless.
"Tapi powernya berbeda. Untuk MotoGP lebih dari 300 dk, sedang RC213V-S tenaga 220 dk dengan aplikasi racing sport kit. Padahal versi standar hanya sekitar 175 dk disesuaikan dengan standar safety di jalanan.
Dan sudah membuktikan. Benar-benar berbeda dengan moge 1.000cc lainnya, benar-benar mudah dikendalikan meski suspensi belum diseting sama sekali. Mudah melibas S kecil dan bumpy yang tidak terlalu terasa tapi masih sangat stabil. Ulasan test ride-nya sudah OTOMOTIF paparkan silahkan klik di sini!
Tapi karena mirip pacuan MotoGP wajar jika harganya selangit, menurut Margono Tanuwijaya, Marketing Director PT AHM, jika dijual dalam kondisi on the road bisa tembus Rp 7-9 Milyar! Maklum saja di negara asalnya sudah mahal, 21.900.000 Yen, apalagi masuk sini yang pajaknya sangat tinggi. Sedang di Amerika Serikat dijual 184.000 USD, Australia 244.000 dolar Australia, dan Eropa 188.000 Euro.
Wow! (Otomotifnet.com)