MPV World 2016 Bareng Pertamax Series, Supaya Mesin Makin Optimal

Parwata - Senin, 1 Agustus 2016 | 16:14 WIB

(Parwata - )

Sejak dulu, MPV selalu mengambil hati masyarakat Tanah Air. Terlebih, kita terbiasa jalan bareng keluarga, yang tentu butuh kendaraan dengan utilitas tinggi yang butuh daya angkut lebih besar  

Jakarta - Ingat ketika Toyota Kijang diciptakan demi memenuhi kebutuhan kendaraan 7-seater pada 1975 silam. Bahkan sebelumnya, Mitsubishi Colt dengan kode bodi T100 dan T120 terbilang sukses di pasar. Kini, pabrikan pun semakin banyak dan berbondong-bondong membuat kendaraan khusus untuk pasar Indonesia yang unik ini.

Sebut saja Honda dengan Mobilio, Toyota yang memunculkan Avanza dan kembarannya, Daihatsu Xenia, juga Datsun yang merancang GO+ Panca supaya bisa jadi pembeda di kelas LCGC dengan konfigurasi 5+2. Makanya, libur panjang Lebaran kemarin seakan jadi pengulang, sekaligus membuktikan kalau MPV masih jadi penarik pasar.

Melihat berita di TV atau hasil foto langsung di sepanjang jalur berlibur, dengan panjangnya kemacetan yang bikin salah seorang rekan redaksi harus menempuh rute dari Jakarta hingga Surabaya hingga 4 hari!

Apapun, Indonesia sudah terbiasa menerima plus ‘menikmati’ segala problematika dan keriuhan, demi berkumpul dengan keluarga di kampung halaman. 

Seakan jadi trah dan DNA, kalau ingin sukses di pasar Indonesia, ya jualan MPV dong. Makanya, ini kali ketiga OTOMOTIF mengadakan MPV World, acara yang mengedepankan pengetesan kendaraan jenis MPV lebih lengkap, dengan rute lebih beragam.

Hanya saja, kalau sebelumnya hampir seluruh varian kita tes. Kini hanya dibatasi 10 merek dengan berbagai tipe. Bukan tanpa alasan, ini lebih dikarenakan ada syarat yang harus dipenuhi.

Kini, bekerjasama dengan Pertamina, MPV World 2016 lebih ingin mengabarkan betapa pentingnya penggunaan bahan bakar berkualitas. Tak hanya mengejar kualitas lebih baik, namun jangka panjangnya adalah usia mesin yang lebih panjang. Bahkan pengeluaran ketika diajak touring jauh, ternyata memakai bahan bakar dengan RON lebih tinggi.

Malah bisa bikin ongkos di jalan lebih murah loh Bayangkan kalau uang penghematannya dikombinasi gaya mengemudi eco driving untuk sehari-hari. Pasti bisa nabung untuk beli hal lain yang lebih berguna kan.
 
Kenapa Pakai Pertamax Series

Bisa dikatakan, hampir semua kendaraan masa kini sudah memiliki perbandingan kompresi yang membutuhkan bahan bakar dengan RON tinggi. Makanya mendukung kebutuhan tersebut, tentu MPV World kali ini harus pakai bahan bakar Pertamax series, mulai dari Pertamax, Pertamax Plus atau Pertamina Dex.

Kecuali Datsun GO+ Panca yang punya rasio kompresi mesin 9,8:1, seluruh 9 varian lainnya memiliki rasio kompresi di atas 10:1. Bukan berarti Datsun sebebas itu ‘minum’ bensin dengan RON lebih kecil. Namun kali ini demi memaksimalkan emisi gas buang, sekaligus menjaga performa mesin selalu optimal.

Bahkan BMW Gran Tourer dengan mesin 1.500 cc dilengkapi turbocharger, butuh Pertamax Plus karena kompresinya yang sebesar 11:1! Bukan sekadar omongan, sebab OTOMOTIF sudah beberapa kali mengetes, ketika menggunakan bahan bakar dengan RON lebih baik.

Pasti hasilnya, mulai dari konsumsi hingga akselerasi juga akan membaik. Ini disebabkan kandungan yang dimiliki Pertamax series, yakni adanya fungsi Detergency, Corrosion Inhibitor dan Demulsifier.

Fungsi pertama, sesuai namanya berguna untuk membersihkan ruang bakar dan bagian dalam mesin. Sebab, semakin komponen dalam mesin terjaga kebersihannya, pasti efeknya bikin tenaga selalu optimal. Lalu fungsi kedua yang lebih berguna sebagai pelindung atau anti-karat pada seluruh bagian yang terkena bahan bakar, mulai dari tanki, slang dan pipa hingga ke mesin.

Sedang demulsifier menjaga kemurnian bahan bakar dari kandungan air. Ini tak hanya untuk mesin berbahan bakar bensin saja loh. Mesin diesel pun butuh BBM berkualitas sekelas Pertamina Dex. Makanya, Hyundai H1 jadi pilihan OTOMOTIF untuk mengikuti MPV World kali ini. Sebab untuk menghela bodi sepanjang lebih dari 5 meter.

Mesin bertenaga 170 dk dengan torsi 392 Nm tentu butuh asupan solar berkualitas demi menjaga performanya tetap gesit. Signifikan kok perbedaannya, misal dari cetane number Pertamina Dex yang mencapai 53, sementara solar biasa hanya 48. Pun begitu soal kandungan sulfur yang hanya 500 ppm, berbanding jauh dengan 3.500 ppm.

Tujuannya, kalau bukan kita yang mulai untuk menjaga udara di sekeliling lebih baik. Setidaknya jaga supaya kendaraan yang kita pakai enggak gampang rewel kan.  

Tabel 1

Pasar yang Selalu Berkembang

Bicara kenapa MPV yang dipilih OTOMOTIF, tentu tak terlepas dari kebiasaan masyarakat Indonesia yang senang pergi bareng. Alhasil, butuh space lebih di kabin, minimal untuk mengangkut 6 penumpang. Makanya, setidaknya sejak 2012 lalu pasar ini selalu berkembang. Walau 3 tahun terakhir mulai menurun sebab kondisi global yang memang sedang turun.

Lihat saja data dari Gaikindo misal di 2012 dan 2013, MPV merajai pasar penjualan Tanah Air dengan mengambil market share hingga 40% lebih, tepatnya 42,5% di 2012 dan 41,8% di 2013. Berusaha bertahan di 2014 dengan sedikit penurunan yakni market share sebesar 37,2%. Kondisi pasar otomotif nasional yang lesu mau tak mau berdampak, hingga akhirnya pasar MPV hanya menyisakan pasar sebesar 31% di 2015.

Tapi roda selalu berputar dan market mulai bangkit. Makanya, di 2016 ini (periode Januari hingga Juni), MPV kembali sedikit naik dengan menguasai pasar hingga 33%. Biasanya gariah akan kembali bermunculan di semester 2, sebab dalam waktu dekat ini akan ada pameran otomotif nasional plus sentimen akhir tahun, dimana masyarakat mulai belanja kembali.

Makanya, utilitas kabin untuk menampung 7 penumpang seakan tak pernah lesu. Lihat saja tipe lain seperti SUV, seakan ingin mengikuti gairah MPV, dengan meluncurkan ragam varian yang sanggup menampung 7 penumpang. Intip saja All New Nissan X-Trail, Toyota Rush yang memasang jok baris ketiga, termasuk Honda dengan BR-V. Yang pasti, MPV tak pernah berhenti mengikuti tren terkini, bahkan jadi trendstter di Indonesia.

Tabel.2

Kategori

2012

2013

2014

2015

2016* 

Low MPV

332.917

379.205

361.261

254.639

138.647

MPV

142.271

123.498

82.099

56.640

35.656

Upper MPV

Belum ada

11.898

6.589

8.651

3.269

Total Sales

1.116.224

1.229.904

1.208.019

1.031.422

531.929

Market Share

42,5% 

41,8%

37,2%

31%

33,3%