Bicara segmen komersial, Mercedes-Benz melihat prospek penjualan truk dan bus di Indonesia akan meningkat di masa yang akan datang.
Hal ini diungkapkan Ralf Kraemer, Sales, Marketing and Aftersales Director Commercial Vehicle PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) dalam press conference Bus Club of Millionaires di Hotel Kempinski, Jakarta (26/8).
“Pasar truk lebih mengalami tekanan dibanding bus. Market truk menurun tahun-tahun belakangan. Diketahui karena harga minyak, pertambangan. Satu hal yang jelas, 5-10 tahun lagi market akan berkembang. Karena Indonesia termasuk dalam international supply chain,” tutur Ralf.
Jadi, menurutnya investasi di infrastuktur termasuk e-commerce, business to business dan ke konsumen akan membuat market bus tumbuh.
“Kami melihat pertumbuhan segmen bus menjadi yang terbesar di banding segmen lain di otomotif. Kalau melihat mobil penumpang, truk dan bus, secara umum bus punya potensi terbesar,” ucap pria yang baru 9 bulanan tugas di Indonesia ini.
“Karena megacities harus menghadapi masalah transportasi dan lalu lintas. Kecenderungannya di semua negara akan berinvestasi lebih besar untuk transporttasi publik yang berkualitas. Seperti rendah polusi, ramah lingkungan, nyaman dan aman,” lanjutnya.
Bagi Mercedes-Benz di seluruh dunia, potensi pasar di segmen bus sangat tinggi dan ia yakin begitu juga di Indonesia.
“Dibanding tahun lalu, saya yakin pertumbuhan kami lebih dari 50 persen untuk bus,” pungkasnya.
Bus Club of Millionaires sendiri merupakan salah satu apresiasi MBDI terhadap 17 perusahaan otobus yang menggunakan minimal 50 bus Mercedes-Benz dengan VIN minimal 2005 dan mencapai angka 1 juta kilometer.
Mereka mendapat jamuan gala dinner di Hotel Kempinski malam ini.