Melihat geliat pelaku industri dan bisnis di lini motor listrik serta respons positif pemerintah, maka target 2,1 juta unit motor listrik di 2025 bisa saja tercapai lebih cepat.
Tinggal sekarang, siapa bisa menyediakan motor listrik yang reliable sesuai ekspektasi masyarakat.
Sebab secara kasat mata masih banyak dijumpai kelemahan pada motor listrik menyangkut tenaga, daya angkut, kecepatan, daya jelajah, durasi pengisian baterai dan sebagainya.
Selain, meski kelihatan seperti mainan, investasi dan harga kendaraan ini sangat mahal.
Tak ketinggalan operasional serta keramahan lingkungan yang pada dasarnya memindahkan polusi dari udara ke tanah.
Margono Tanuwijaya, Direktur Marketing PT Astra Honda Motor (AHM) mengungkapkan bisa saja nantinya AHASS, jaringan bengkel Honda menjadi charging point alias tempat ngecas baterai.
Nah, kalau sudah ke arah sana, manajemen bengkel, mekanik juga konsumen itu sendiri sudah harus siap menghadapi perubahan.
Nah, kalau di beberapa tempat makan, ngecas handphone saja kena tarif 2000 perak, kira-kira berapa ya biaya ngecas motor?
Makin seru kan?