Jakarta - Market Indonesia bak gadis cantik nan seksi. Para pria dari seluruh dunia pun hendak berusaha menaklukkannya. Tak terkecuali untuk pasar komponen aftermarket. Tapi di mana letak keseksiannya? Tak diragukan lagi Indonesia memberi peluang kepada siapapun untuk meraih sukses dari sektor industri dan perdagangan komponen aftermarket.
Jangankan pemain besar, pemodal kecil pun dapat hidup dengan mengandalkan sektor ini. Tentu jika para pemainnya sadar di mana letak peluang tersebut. Nah, sebelum beranjak lebih jauh, mari tengok prediksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Di mana pada tahun 2025 produksinya sebesar 4,177 juta unit. Sementara sepeda motor di tahun tersebut ditaksir sebesar 7,575 juta unit. Nah, populasi kendaraan ini menciptakan peluang bagi industri dan perdagangan aftermarket.
Terlihat betapa massivenya potensi pasar aftermarket tanah air, belum dihitung dengan populasi total mobil penumpang yang akan habis masa garansinya. Sesuai data yang dirilis oleh Ipsos Business Consulting Indonesia, sebanyak 11 juta populasi mobil penumpang akan habis masa garansi perawatannya pada tahun 2020.
Proyeksi Ipsos, terjadi pertumbuhan populasi kendaraan yang habis masa garansinya hingga 9,7% per tahun sepanjang tahun 2015-2020. Sehingga penggunaan komponen aftermarket makin besar kebutuhannya. “Kondisi ini membantu terjadinya pertumbuhan pasar yang pada gilirannya terjadi peningkatan permintaan produk-produk aftermarket,” ucap Douglas Cassidy, Head of Consulting, Ipsos Business Consulting Indonesia.
Habis Masa Garansi
Seperti diungkap oleh riset Ipsos, bahwa ada 11 juta mobil yang habis masa garansinya di tahun 2020. Sehingga konsumen tak lagi mutlak memilih komponen genuine karena kewajiban masa garansi. Komponen aftermarket pun dipilih sebagai part alternatif maupun substitusi. Peluang ini tentu bisa dimanfaatkan. “Betul sekali, itu memang peluang besar. Sebetulnya tak perlu menunggu tahun 2020, saat ini pun secara gradual, kendaraan yang habis masa garansi menjadi market potensial untuk pasar aftermarket.
Sebab garansi itu merupakan pergeseran waktu, tahun 2020 otomatis makin bertambah besar kendaraan yang out of warranty,” bilang Edwin Surjadipradja, Dept. Head Battery, Marketing PT Astra Otopart. Nah berikut ini faktor-faktor yang menjawab mengapa pasar komponen aftermarket begitu seksi. Harryt/otomotifnet.com