The Sportier Yellow Mini Cooper S R56 2007

andy - Kamis, 6 Oktober 2016 | 17:49 WIB

(andy - )

DuelL AG adalah tuner asal Nagoya, Jepang yang menahbiskan diri sebagai spesialis MINI. Karakternya eksklusif, agresif secara tampilan, sekaligus mampu meningkatkan performa. Intinya, DuelL AG membawa MINI ke level lebih tinggi dengan fans militan di seluruh dunia.

Roy Hansen Haryanto, owner MINI Cooper S, awalnya berniat menyejajarkan hatchback kompak ini dengan performa sports car. Untuk itu ia melakukan konsultasi dengan Dicky Hendarto, pentolan Drivetech Auto Garage di Solo.

Karena tertarik filosofi DuelL AG yang fokus pada peningkatan performa dan desain aerodinamika, Roy memutuskan untuk menggunakan racikan ini. Menurut Dicky dan Roy, agak susah menemukan tuner yang bisa memainkan emosi visual ke MINI Cooper S seperti DuelL AG. Kebetulan lagi, Drivetech Auto Garage telah ditunjuk sebagai dealer resmi DuelL AG untuk kawasan Jawa Tengah.

Awalnya, Roy cuma mau pakai bumper depan DuelL AG saja, tapi akhirnya diputuskan pakai paket body kit komplet. Mulai dari lip spoiler, side skirt, rear diffuser, dan rear wing. “Kalau bumper depan saja kelihatan aneh, karena samping dan belakang tampak ‘kosong’,” ujar Dicky.

Material plastik serat karbon jadi menu utama DuelL AG untuk body kit-nya. Desainnya dirancang untuk mengoptimalkan performa via permainan aerodinamika. Selain itu, ada air scoop besar dan “insang” di bagian bawah yang dikhususkan untuk mendinginkan intercooler dan rem. Inspirasi desainnya dari MINI Challenge race car.

Suara dari catback lansiran Quicksilver juga terdengar menggelar, terlebih menganut lay-out center exhaust. Semakin serasi dengan rear diffuser tipis dari serta karbon yang sangar, biar aliran udara dari kolong mobil jadi searah demi meningkatkan downforce di belakang.

Karena body kit ini didesain khusus untuk MINI Cooper S, soal pemasangan tidak ada kendala. Plug and play. Dicky hanya butuh waktu kurang dari sebulan, termasuk untuk pengecatan.
Bisa jadi Roy adalah pemilik MINI Cooper S pertama di Solo yang bergaya dengan baju karya tuner Jepang itu. Tapi yang paling penting, performa dan kelincahan MINI miliknya jadi dominan tanpa harus mengorbankan fungsionalitasnya.


Manic MINI stage 2 reflash

Tenaga 180 hp yang tersembur dari mesin empat silinder turbocharger bawaan MINI Cooper S dirasa kurang menantang. Reflash stage 2 dengan program dari Manic MINI asal Inggris, Manic Motorsport pun jadi pilihan.

Dalam paket tuning stage 2 itu, boost standar dinaikkan dari 1,3 bar jadi 1,4 bar. Selain itu cukup banyak lagi parameter lain yang ditingkatkan oleh chip tuning. Inti optimalisasi terletak pada memajukantiming pengapian (advance), dan menambah suplai bahan bakar untuk mendukung boost turbo yang makin besar.