Masalah Tes Ban F1 Picu Komentar Negatif

toncil - Sabtu, 8 Oktober 2016 | 20:00 WIB

(toncil - )

Pihak ban butuh untuk test, karena dalam dua minggu sebelum race berakhir, itulah waktu untuk pengembangan dan dibawa ke Abu Dhabi. Setelah ini, maka mobil akan benar-benar berbeda, dengan 30 persen lebih kepada downforce. Yang akan berpengaruh terhadap ban. 

"Jika tidak bisa tes di Bahrain, dua minggu sebelum race pertama di 2017, kita tidak akan tahu hasilnya. Jika kita tidak tes secara sempurna, dengan tambahan suhu sirkuit 10 derajat celsius dari Barcelona, maka kita akan memiliki masalah pada empat lomba pertama. Itulah yang tidak kita inginkan," ucap Marco Tronchetti Prover, CEO Pirelli.

Meski demikian, bos tim Red Bull, Christian Horner tetap tidak setuju. Menurutnya akan sangat mahal dan menghamburkan uang. 

Masuk akal yang disebut oleh Horner. Sebab, sebagian besar tim memiliki markas dan pengembangan mobil di Eropa. Berarti Barcelona menjadi lokasi yang cukup diminati. 

Ditambahkan oleh Horner, trek di Barcelona juga cukup baik. Memiliki tikungan 3 dan 9 yang mampu memaksa ban bekerja keras. 

Selain itu, berdasar perhitungan Horner, dengan test ban di Bahrain maka tim harus keluar dana ekstra sebesar 500,000 - 1 juta euro. 

Bukan hanya itu saja, Horner juga menyebut kalau Mercedes (sebagai pemilik ide tes di Bahrain-red) punya agenda terselubung. Menurutnya, tim tersebut akan melakukan tes terhadap mobil barunya, terutama sistem pendingin.

F1 juga ada politiknya. Dan ternyata sama-sama mementingkan ego masing-masing. (otomotifnet.com)