Suzuka - Pirelli merencanakan tes ban untuk musim kompetisi 2017 di Bahrain. Hal ini memicu komentar negatif dan hadirnya prasangka terhadap tim Mercedes.
Bos tim Mercedes dan Red Bull berencana akan bertemu dengan Paul Hembery, bos Pirelli dan juga Charlie Whiting, race director F1. Pertemuan ini khusus membicarakan lokasi tes ban.
Satu sisi, setuju untuk ke Bahrain (Mercedes) dan pihak lain tidak (Red Bull). Terkait masalah pendanaan.
Berdasar pembicaraan sebelumnya, tes ban diluar Eropa hanya bisa terlaksana jika FIA dan sebagian besar tim F1 setuju.
Hal ini membuat Niki Lauda mengambil inisiatif untuk melakukan penyelidikkan terhadap Ferrari, McLaren, Force India, Renault, Haas dan Manor, yang juga ikut menandatangani kesepahaman dengan Mercedes.
Namun kemudian, beberapa tim menyatakan kepada FIA kalau tidak terlalu penting ke Bahrain, tapi tidak terlalu masalah kalau tim lain juga berangkat.
Tim yang tidak setuju berangkat ke Bahrain sejak awal yakni Red Bull, Toro Rosso, Williams, dan Sauber.
Jika demikian, sebenarnya sebanyak 7 tim sudah setuju untuk berangkat tes ke Bahrain. Serta 4 tim tidak mau. Melihat hal ini, harusnya sudah ditetapkan untuk ke Bahrain.
Namun, pihak Pirelli sebagai pemasok ban tidak ingin begitu saja. Pirelli ingin seluruh tim setuju dalam hal tes ban, tidak terpecah yang bisa membuat banyak pihak bingung.
"Pirelli meminta kepada saya. Tolong, Anda sebagai pihak yang netral diantara yang ada. Kami butuh tes pada kondisi yang normal. Yang hanya ada di Bahrain," ucap Lauda.