Populasi Daihatsu Sirion Drift yang diluncurkan pada pameran IIMS 2010 memang tidak terlalu banyak, karena varian ini memang merupakan edisi terbatas. Faktor harga yang lebih tinggi sekitar Rp 5 juta menjadikannya eksklusif, seolah merupakan kasta tersendiri di line-up Daihatsu Sirion.
Tampilan standarnya lebih atraktif dibanding versi reguler dengan body kit lengkap serta spoiler sporty. Headlamp-nya juga dilengkapi kelopak sehingga cocok disebut sebagai generasi penggoda kaum muda di masanya.
Anggi Teja Nugraha adalah salah satu pemilik yang beruntung memiliki varian ini. Di kalangan komunitas Sirion Indonesia Club, mobil besutan Anggi ini tampil beda tanpa perlu didandani. Namun demi memenuhi sisi personalnya, Anggi memulai kisahnya dalam melakukan tuning Sirion Drift miliknya tersebut.
Memiliki modal desain eksterior atraktif adalah langkah awal yang positif. Pria lajang yang berdomisili di daerah Jatihandap, Bandung ini tak perlu repot memikirkan desain bodi kit. “Hanya ganti emblem (Perodua) Myvi orisinal yang dibeli langsung di Malaysia.
Kebetulan komunitas Sirion di sana ada toko langganan yang khusus untuk mobil begini. Yang penting hafal ukurannya karena setiap generasi berbeda dimensi emblemnya,” ungkap Anggi.
Jika diperhatikan Anggi memang mengarahkan tema dress-up Sirionnya menjadi serba-Myvi. Walaupun detailnya tidak sama persis, penambahan pernik bisa membuat Sirion terkesan berbeda. Pernik lainnya yang juga dipasangkan adalah panel karbon di kisi-kisi AC dasbor.
Panel ini juga didapatkan dari hasil perburuannya di dunia maya. “Tidak gampang dapat yang beginian, per set nya bisa dihargai Rp 500 ribu. Saya juga dibantu kawan-kawan komunitas Sirion yang ada di Malaysia,” tambahnya.
Tambahan modul pun diaplikasikan pada spion agar bisa bergerak menutup (retract) otomatis. Jadi saat mobil diparkir dan dikunci dengan remote, kaca jendela kemudi akan menutup sendiri bersamaan dengan gerakan melipat dari rumah spion. Pengerjaannya menghabiskan biaya Rp 1,5 juta di bengkel rujukan klubnya.
Selain inovasi itu, lampu panel instrumen juga diganti. Jika aslinya terkesan monoton, kini tampilan panel instrumen lebih terang dengan memanfaatkan lampu LED berwarna putih. Di bagian bagasi belakang pun ada tambahan lampu kabin mungil di pojok kanan.
“Ini menggunakan lampu VW Kodok. Banyak kok yang jual di toko variasi. Cuma sebagai alat bantu saja kalau sudah gelap, biar enggak susah kalau harus cari barang di belakang,” imbuhnya.
Tampil apa adanya bukan berarti minim ubahan, satu per satu rahasia tuning terungkap lewat obrolan santai. Yang juga bikin penasaran adalah tersematnya tombol ‘tak lazim’ di sisi kanan lingkar setir.
Rupanya tombol tersebut berfungsi untuk mengakali kinerja ECU, bisa diset lean untuk harian atau rich untuk performa yang lebih agresif. “Yang dimanipulasi adalah sensor suhu. Prinsipnya, mesin yang dingin akan butuh pasokan bahan bakar yang lebih banyak. Kira-kira begitu. Hehehe,“ jelas pemuda yang juga memiliki koleksi motor-motor Honda retro.
DATA DRESS UP
- Head unit Pioneer AVH1750DVD
- Subwoofer Venom Diablo 12 inci
- Power amplifier Venom VO406
- Lampu panel instrumenr custom
- Spion retract custom
- Sway bar depan dan belakang
- Twin tube knalpot custom
- Velg replika TE37 16x7 inci PCD 4x100
- ban Accelera Forceum 195/50R16
- Per custom
Workshop
Beng Auto, Jl. Kiara Condong No.362, Bandung