Melaju Lebih Jauh Pakai Pertalite di Beat OTOMOTIF Record, Tembus 70km/liter!

Minggu, 20 November 2016 | 07:27 WIB

Jakarta - PERTALITE Beat OTOMOTIF Record pada hari ini (19/11) sudah sampai pada tahap akhir, semua peserta telah menerima tantangan mengalahkan rekor konsumsi bahan bakar yang diajukan tim OTOMOTIF. Sejumlah peserta berhasil memenangkan kompetisi ini. Dan sebagian lainnya, ada juga yang belum beruntung.

Pemenang pertama adalah Ezha dari Honda BeAT Injeksi Jakarta (HBIJ) yang sukses mencatatkan konsumsi bahan bakar 72,92 km/liter menggunakan Pertalite. Pengguna Honda BeAT injeksi ini sukses mengalahkan rekor OTOMOTIF, yakni 68,08 km/liter dengan bahan bakar yang sama. "Senang bisa memenangkan games ini. Kaget juga dengan performa Pertalite. Gas jadi lebih enteng, yang akhirnya membuat motor jadi lebih gesit dan lincah," ujar Ezha.

Pemenang selanjutnya adalah Agung dari Club Honda Supra Depok (CHSD) yang sukses meraih angka konsumsi Pertalite 77,14 km/liter. Sebagai perbandingan, dengan bahan bakar yang sama, tim OTOMOTIF hanya mampu mencatat angka 71,9 km/liter. "Senang bisa menjadi yang paling irit di antara teman-teman CHSD. Apalagi, Pertalite juga memberikan performa cukup baik pada tunggangan saya," ujar peserta yang sempat tersesat saat mengikuti lomba ini, untung tidak terlalu jauh dan masih memenuhi batas waktu yang ditentukan.

Seperti yang lain, Agung juga memacu kendaraannya di kecepatan 50 sampai 70 km/jam. "Kalau ingin kendaraan irit itu gampang. Intinya jangan sering main betot gas. Etika berkendara juga perlu dijaga. Jangan sruntulan di jalan raya," tambah pria murah senyum ini.

Nah, untuk pemenang ketiga ada nama Sunasi dari Jakarta Max Owner (JMO). Lady biker ini sukses mencatat angka konsumsi Pertalite 50,00 km/liter. Berbanding dengan tim OTOMOTIF yang meraih angka 51,6 km/liter. Loh, ternyata masih boros dari tim OTOMOTIF nih. Hehehe... Tapi dibandingkan dengan catatan konsumsi bensin OTOMOTIF saat pakai premium masih lebih hemat yaitu 48,6 km/liter.

"Karena baru pertama kali menggunakan Pertalite, jadinya belum tahu performanya secara keseluruhan. Tapi bahan bakar ini cukup irit kok. Buktinya saya bisa melaju lebih jauh, meski pun hanya bisa lebih jauh dari kawan-kawan saya. Hehehe..." kekeh perempuan yang sebentar lagi akan melakukan turing ke Jambi itu.

Untuk pemenang terakhir menjadi milik Jahuri dari Yamaha Music Vixion Community (YMVC). Tapi seperti Sunasi, Juhari hanya bisa menjadi yang teririt dari kawan-kawannya dengan catatan konsumsi Pertalite 55,00 km/liter. Bandingkan dengan tim OTOMOTIF yang jumawa dengan angka konsumsi Pertalite 64,7 km/liter.

"Mungkin memang belum saatnya memecah rekor tim OTOMOTIF. Tapi secara keseluruhan saya puas bisa jadi yang terbaik di antara kawan-kawan YMVC. Apalagi dengan Pertalite, performa mesin jadi lebih enak. Gas jadi lancar jaya. Motor pun ketika dibawa 70 km jadi lebih halus. Tidak ada getaran mesin seperti ketika menggunakan premium," seloroh Jahuri.

PERTALITE Beat OTOMOTIF Record

Para pemenang mendapat hadiah masing-masing sebesar Rp. 2,5 juta. Adapun penyelenggaran challenge ini untuk lebih memasyarakatkan Pertalite sebagai bahan bakar yang lebih bersih dan lebih irit. "Sesuai dengan tagline Pertalite, yakni 'Melaju Lebih Jauh', acara ini berupaya mendekatkan image kepada masyarakat. Bahwa Pertalite dengan ron 90, lebih irit dari bahan bakar premium," ujar Danang Widya Surya, Asisten Manajer Komunikasi Pertamina.

Dalam lomba ini, sebelumnya OTOMOTIF telah melakukan pengetesan bahan bakar menggunakan Pertalite dan Premium, hasil yang diraih oleh tim OTOMOTIF kemudian dijadikan tantangan bagi para bikers yang hadir. Masing-masing diambil yang teirit untuk kategori Honda BeAT, Honda Supra X 125 FI, Yamaha NMAX dan Yamaha V-Ixion.

Metode pengukuran yang digunakan adalah full to full, bensin diisi penuh ke dalam tangki, lalu dipakai jalan. Setelah finish, tangki kembali di isi penuh, jumlah bahan bakar yang terpakai dikalkulasi dengan jarak tempuh untuk mendapatkan data km/liter.

"Metode ini memang bukan yang paling valid, namun untuk membandingkan apakah ada perbedaan antara Pertalite dan Premium rasanya tidak ada masalah. Karena pengetesan ini bukan untuk menghasilkan data yang sebenarnya, kalau itu harus menggunakan uji lab dengan standar pengujian internasional," ungkap Dr.Ing. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, dari LAPI Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Selain itu, dalam pengetesan konsumsi bahan bakar di jalan raya memang sulit mendapatkan data yang konsisten. Selain motor dan bahan bakarnya, faktor cara berkendara juga sangat dominan. Kalau buka gasnya smooth, pasti bisa lebih hemat," beber Dosen Teknik Mesin ITB yang pada sesi sharing membeberkan hasil penelitiannya tentang bahan bakar Pertamina. (Otomotifnet.com)

Premium OTOMOTIF Record
Honda BeAT : 62,3 km/liter
Honda Supra X125 FI : 65,1 km/liter
Yamaha NMAX : 48,6 km/liter
Yamaha V-Ixion : 60,07 km/liter 

Pertalite OTOMOTIF Record
Honda BeAT : 68,08 km/liter
Honda Supra X125 FI : 71,9 km/liter
Yamaha NMAX : 51,6 km/liter
Yamaha V-Ixion : 64,7 km/liter 

Daftar Pemenang Menggunakan Pertalite
Ezha HBIJ- Honda BeAT : 72,92 km/liter
Agung CHSD - Honda Supra X125 FI : 77,14 km/liter
Sunasi JMO - Yamaha NMAX : 50,00 km/liter
Jahuri JMVC- Yamaha V-Ixion : 55,00 km/liter

Catatan: Rekor OTOMOTIF diambil pada rute yang sama yang dilalui peserta