Ototraveling Menikmati Ketinggian Desa Mangunan, Bantul, Yogyakarta

Kamis, 24 November 2016 | 07:23 WIB

Yogyakarta- Tim Otomotif Traveling kini tengah berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan salah satu lokasi tujuannya yakni desa Mangunan, Kecamatan Dlingo di Kabupaten Bantul.

Di sini terdapat beberapa spot bagus untuk menikmati keindahan alam dari ketinggian. Salah satunya Kebun Buah Mangunan.

Pemandangan dari Kebun Buah Mangunan

Lokasi yang dibuka sejak 2003 ini dikelola oleh Dinas Pertanian Kabupaten Bantul. Namun pengunjung datang bukan hanya untuk memetik buah, melainkan menikmati pemandangan dari ketinggian ke lembah dalam yang membentang.

Letaknya sekitar 23 kilometer dari tempat kami berangkat di kotaYogyakarta. Akses menuju lokasi berupa jalan pedesaan dua lajur yang tak seberapa lebar dan situasi jalan cukup sepi.

Saat tim berkunjung (23/11) pagi, sudah banyak mobil dan motor pengunjung terparkir. Dari pelat nomornya, ada beberapa dari luar Yogyakarta termasuk Jakarta.

Mereka rupanya memburu kabut pagi yang menyelimuti lembah yang di bawahnya terdapat aliran sungai.

Pemandangan indah ini membuat takjub karena posisi kabut lebih rendah daripada tempat pengunjung berdiri sehingga mirip berdiri di atas awan.

Menarik untuk berfoto bersama atau duduk-duduk menikmati suasana.

Untuk masuk ke lokasi Kebun Buah Mangunan, Anda cukup membayar Rp 5.000 per orang sebagai biaya retribusi di hari kerja, sementara minggu dan tanggal merah Rp 6.000. Di dalamnya sudah termasuk premi asuransi Rp 250.

Fasilitas di dalamnya tergolong komplet. Di sekitar area pandang, ada beberapa gasibu untuk duduk-duduk pengunjung. Lalu toilet dan beberapa warung untuk jajan. Lokasi buka sejak pukul 05.00 WIB dan tutup hingga pengunjung terakhir pulang.

Kebun Buah Mangunan

Namun karena area ini adalah sebuah kebun buah, jadi bukan merupakan daerah camping. Untuk mendirikan tenda, perlu izin dari Dinas Pertanian Kabupaten Bantul.

Beda jika ingin mengadakan acara seperti malam keakraban, di sini tersedia fasilitas untuk kapasitas besar.

Rujiati, pimpinan pengelola Kebun Buah Mangunan mengungkapkan, tersedia paket outbond di sini.

Minimal pesertanya 35 orang dan per orang dikenakan biaya Rp 35 ribu sudah termasuk biaya retribusi. Di sini juga tersedia 3 bangunan untuk mengadakan acara gathering.

Untuk pemesanan, sudah full sampai tanggal 27 Desember 2016.

Bicara Kebun Buah Mangunan, lokasi ini memiliki luas 23,4 hektar. Di dalamnya ditanami 1.500 pohon rambutan durian, 1.000 pohon rambutan 950 pohon mangga dan ratusan tanaman buah lainnya seperti jeruk, lengkeng dan jambu.

Saat dikunjungi, Taman Buah Mangunan tengah mengalami pembangunan. Jalan aspal menuju kebun belum lama di aspal, di depan ada pembangunan gerbang besar lalu pembuatan tangga dan balkon untuk pengunjung menikmati pemandangan.  

“Maret biasanya panen durian hampir bersamaan dengan rambutan,” tutur Kuswanto, petugas pengelola kebun buah Mangunan.

Mengunjungi Hutan Pinus Mangunan tak jauh dari puncak kebun buah Mangunan

Nah, puas menikmati pagi di Kebun Buah Mangunan, tim Ototraveling pun beralih ke lokasi lain.

Sebenarnya tak jauh dari sini terdapat spot bagus yang baru saja ditemukan.

Yakni batu goyang, di mana terdapat batu besar yang gampang digoyang. Namun akses ke sana masih belum rapi.

Tim pun bergerak ke hutan Pinusari, tak jauh dari Kebun Buah Mangunan.

Di sini, hutan pinus dikelola oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan (KPH) Provinsi DIY dengan mitra koperasi Notonowo.

Luasnya sekitar 4 hektar namun luas total kelolaan Dinas Perkebunan dan Kehutanan mencapai 40 hektar.

Masuk parkir di area ini dikenakan retribusi Rp 10.000 per mobil. Tertera tarif lainnya, bus Rp 20.000, pre wedding Rp 50.000 dan photo session Rp 50.000.

Area ini lebih pas disebut area peristirahatan. Usai memarkir mobil, Anda bisa berkeliling area kiri dan kanan yang terbelah jalan raya.  

Kanan berisi area pohon pinus yang sudah diberi jalur untuk penjalan kaki. Dari sini dapat melihat kota Yogyakarta di kejauhan.

Plus sebuah pohon yang dibuatkan tangga dan dek untuk menikmati pemandangan lebih sensasional lagi.

Salah satu sudut Hutan Pinus Mangunan

Sementara di sisi kiri terdapat panggung sekolah hutan, area panggung dan tempat duduk dari kayu berada dalam lingkungan pohon-pohon pinus.

Fasilitasnya cukup lengkap. Untuk makan tersedia 10 warung lalu Mushola dan Toilet.

Bagaimana untuk menginap?

Meski bukan area camping ground namun boleh juga mendirikan tenda di sini.

“Di sini sifatnya mendadak saja. Untuk orang umum ada di dalam (sebelah kanan). Ada tempatnya untuk mendirikan tenda di bagian bawah, tengah dan puncak,” terang Toto Prasetyo, Sekretaris Koperasi Notowono, pengelola Hutan Pinus Mangunan .

Biaya retribusi untuk mendirikan tenda Rp 15 ribu per orang dan pengunjung harus membawa tenda sendiri.

Selain itu ada aula kecil yang disewakan Rp 350 ribu per tiga jam. Sementara untuk panggung disewakan Rp 500 ribu per tiga jam untuk kapasitas lebih dari 50 orang. Namun jika kalau di bawah itu masih bisa disesuaikan lagi.

Menurut Toto, seminggu sebelumnya area ini dimanfaatkan untuk acara sekolah. Jumlah siswa dari TK sampai SMA mencapai 700 anak dengan pendamping totalnya mencapai 1.500 orang.

Untuk acara seperti itu, atau lebih dari 30 orang yang tidak hanya mampir, memang diperlukan pemberitahuan ke pihak kepolisian untuk keamanan.

Jalan kembali menuju kota Yogyakarta di perbatasan Kabupaten Bantul

Oya, lokasi di selatan Yogyakarta ini dipilih bukan karena pemandangannya yang indah saja. Melainkan sekaligus menikmati ketangguhan Honda BR-V Prestige CVT yang mensupport acara ini.

Dengan style modern, SUV Honda bertransmisi CVT ini bukan hanya cocok untuk jalan perkotaan saja.

Sebab di jalanan yang sempit dan tak jarang menanjak curam, Honda BR-V tetap fun to drive.

Respon setirnya yang baik memudahkan untuk bermanuver. Apalagi sesuai hasil tes OTOMOTIF, mobil ini sangat nurut dengan kehendak pengemudinya.

Sementara transmisinya menyediakan lima posisi yang salah satunya menyediakan ‘low gear’ yang berfungsi ‘menyediakan tenaga’ buat menanjak.

Juga untuk meningkatkan engine braking saat menurun.

Mampir sejenak ke Tebing Breksi

Nah, yang enggak membuat khawatir melibas kondisi jalan yang dilalui adalah ground clearance yang tinggi. Membuat kita merasa bebas mengemudikan SUV-Crossover ini.

Termasuk saat kami menyempatkan untuk mampir di tebing Breksi, Sleman, Yogyakarta yang sebagian berisi lahan bebatuan.

Nah, untuk selanjutnya, nanti kita akan menjelajah pantai. Jadi ikuti terus perjalanan Ototraveling Yogyakarta ini ya. (Otomotifnet.com)