Mesin Ford 1.0 EcoBoost Kedapatan Teknology Cylinder Deactivation

Fransiscus Rosano - Rabu, 30 November 2016 | 20:11 WIB

(Fransiscus Rosano - )

Denis Gorman, powertain engineer Ford of Europe menjelaskan teknologi cylinder deactivation mesin 1.0-liter EcoBoost berpotensi menghemat bahan bakar hingga 6 persen.

Selain konfigurasi crankshaft offset, unbalanced flywheel yang disengaja dan puli untuk menimbalbalikan getaran alami 3-silinder, berbagai teknologi baru juga digunakan untuk membuat mesin ini semakin refined.

Dual-mass flywheel baru dan vibration-damping clutch disc digunakan untuk menetralisir osilasi mesin ketika berjalan hanya dengan dua silinder, terutama pada rpm rendah. Penggunaan parts tersebut juga memungkinkan jangkauan operasi yang lebih besar.

Klep intake dan exhaust ditutup ketika sistem aktif untuk menjebak gas yang mengakibatkan ‘spring effect’ yang berguna untuk menyeimbangkan gaya pada ketiga silinder untuk refinement tambahan. Temperatur di dalam silinder juga dipertahankan untuk menjaga efisiensi bahan bakar ketika kembali aktif.

Digunakan juga engine mounting baru, serta drive shaft dan bushing suspensi yang dituning khusus untuk refinement mesin.

Mesin 1.0-litre EcoBoost juga dibuat dengan durabilitas lebih untuk mengatasi berbagai perbedaan beban dari deaktivasi silindernya, termasuk dari camshaft chain baru dan valve-rockers yang dibentuk dari advanced metal injection molding.

Belum tersedia detail lebih lanjut soal teaga dan torsi yang dihasilkan dari mesin 1.0-liter EcoBoost yang diperbaharui dengan teknologi cylinder deactivation ini, namun mesin yang selama ini sudah dipasarkan sanggup mengeluarkan tenaga hingga 100 ps (99 dk), 125 ps (123 dk) dan 140 ps (138 dk) atau memiliki rasio power-to-liter yang lebih baik dibanding Bugatti Veyron.