Modifikasi Mitsubishi Lancer Cedia 2000, Khusus Untuk 402 Meter

Parwata - Minggu, 15 Januari 2017 | 15:41 WIB

(Parwata - )

Kenyang proses trial & error demi mendapatkan performa mumpuni di ajang 402 meter, sekarang mending langsung pasang mesin utuh

Jakarta - “Awalnya hanya kesal dikalahin sama Lancer turbo. Pas balik ke Bandung, langsung pasang mesin 4G63T lengkap dengan girboks dan penggerak empat rodanya,” ucap Keefe, sang pemilik.

Sehingga, dipesanlah paket halfcut dari Mitsubishi Lancer Evo V. Selain pasang mesin 4G63T, Keefe sekalian mengganti kruk as milik 4G64 milik Mitsubishi Chariot. Kapasitas mesin pun naik hingga menjadi 2.351 cc.

Tujuannya sebagai antisipasi ketika menggunakan turbo dengan ukuran lebih besar, yang identik dengan karakter laggy-nya. Sehingga, torsi mesin pada putaran bawah bisa membantu agar lebih responsif.

Namun, kruk as milik Chariot ini punya kelemahan. Ketika digunakan pada mesin 4G63, kruk as ini kerap jebol beserta metal duduk dan jalannya. Istilah yang terkenal adalah crank worn bearings symptoms.

“Pas dyno jebol dan belum sempat turun drag,” sahut pehobi paintball dan gokart ini dengan senyum kecut. Terpaksa, Keefe mencari kembali mesin yang tepat.

Namun Luckas dari Engine+ memberikan tawaran yang sulit untuk ditolak, yakni mesin 4G63T dengan stroker kit dari Brian Crower.

Menurut Keeefe, paket ini cukup andal untuk di arena 402 meter. Namun untuk penguatan, setang diganti JE, plus setang piston dari CP. Hanya kruk as yang tetap dipertahankan menggunakan Brian Crower.

Turbonya, awalnya Keefe sempat menggunakan Garrett GT35R. Namun dirasa kurang mumpuni, terlebih ketika harus melayani power band putaran atas yang beringas. Sehingga, pemukim di daerah Setiabudi, Bandung ini menggunakan Owen GT35R.

Bedanya, walau diameter masih sama, namun turbo hasil racikan tuner asal Oxford, Inggris ini telah melewati proses balancing ulang pada bagian bilah turbo dan bearingnya. Selain itu, material bilahnya sudah menggunakan billet.

Hasilnya, sanggup menoreh tenaga hingga 580 dk dengan boost 2.2 bar, plus mencatat best time 12,1 detik untuk menempuh 402 meter.

Sstt! Rencananya doi juga mau memasang dog box demi mendapatkan best time lebih sangar. Ngeri! * (Tom/otomotifnet.com)

Rumah Modifikasi: NESS Bodywork, Soekarno-Hatta, Bandung

Data Modifikasi:

Blok mesin 4G63, stroker kit Brian Crower, piston JE, setang piston CP H-beam, race kepala silinder 4G63 porting & polishing, valve spring and retainer GSC Power Division,
kem GSC Power Division 274 derajat (in & ex) lift 12 mm, turbo Owen Garrett GT35R, piping custom, wastegate Turbosmart 45 mm, blow off valve TiAL, intercooler HKS, engine management system stand alone Haltech PS2000, transmisi Mitsubishi Lancer Evolution V, kopling Carbonetic twin clutch, velg Rota Wheels 15x8inci, ban MH drag slick 24.5, coilover Hotbits custom, bucket seat Bride Zeta 2, seatbelt Sparco 6 point, steering wheel Racetech, roll-bar custom 4 point, engine cut off Longrace, racing switch Racespec, takometer Defi, gauge (oil press, water temp, fuel press, oil press, volt meter) Autometer,

Plus: Kompetitif untuk turun drag race
Minus: Tidak bisa digunakan harian