Beristirahat di Ah Poong, Sentul, dengan mengambil keluar gerbang tol Sentul Selatan, angka konsumsi rata-rata di MID kami menunjukkan 27,8 km/liter.
Barulah dari situ menuju R Hotel Rancamaya, kondisi jalan sangat berkebalikan dengan yang kami harapkan. Saat melewati tanjakan bertubi-tubi, laju kendaraan di depan kerap menjadi sangat lambat sehingga kami harus menurunkan gigi dan terkadang memberi respon throttle yang jauh lebih banyak. Kemacetan sepanjang Gadog hingga Rancamaya juga tak berhenti cukup lama, sehingga SHVS jarang kali memasukkan ke mode idle stop.
Tetap saja, hal tersebut tak menghentikan angka di MID kami yang mencapai 21 km/liter saat tiba di tujuan. Lalu, darimana 31,14 km/liter?
Angka itu didapat dari metode pengukuran full to full, alias tangki bahan bakar Suzuki Ertiga Diesel kami dipenuhkan sebelum perjalanan dimulai dan kembali diisi penuh saat sampai tujuan, kemudian melihat berapa liter bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengisi ulang.
Dengan total perjalanan 77,6 km, Suzuki Ertiga Diesel Hybrid kami hanya perlu diisi 2,49 liter Pertamina Dex. Dibagi, maka akan didapatkan nilai 31,14 km/liter.
Irit? Sangat!
Asal dikemudikan dengan cara seperti yang dilakukan Otomotifnet di atas dan dengan kondisi AC dimatikan seperti yang kami lakukan.
Berapa konsumsi bahan bakar real-nya? Untuk angka yang satu itu, harus tunggu kami melakukan pengetesan nyata di sesi test drive.
Sementara, PT Suzuki Indomobil Sales mengklaim Ertiga Diesel Hybrid ini dapat menembus angka konsumsi 22,6 km/liter berdasarkan hasil tes berstandar BT2MP-BPPT.