Jakarta- Amerika Serikat merupakan salah satu kiblat otomotif dunia, 17,5 juta mobil baru terjual tahun lalu. Namun ternyata menyimpan bom waktu dari begitu banyak kendaraan yang punya potensi masalah teknis.
Itu mencuat sejak peristiwa ‘dieselgate’ yang menimpa kendaraan lansiran VW dan banyak merek lainnya juga mengalami hal serupa dimana diketemukan berbagai potensi kerusakan.
Termasuk meledaknya kasus yang melibatkan Takata sebagai pemasok sabuk pengaman serta airbag. Ini bahkan sudah merengut nyawa penumpang mobil di sana.
Alhasil, gelombang recall akan terus menghantui jutaan kendaraan di negera yang dipimpin oleh presiden Donald Trump ini.
Tetapi diperkirakan ada 63 juta unit kendaraan yang masih beredar di jalan seantero negeri Paman Sam yang masuk daftar recall namun belum juga diperbaiki sampai sekarang.
Angka itu setara porsinya dengan 34 persen dari seluruh kendaraan yang beredar di Amerika saat ini, satu dari empat mobil di sana kondisinya rusak.
Adalah Carfax, sebuah lembaga di Amerika yang bergerak di servis purna jual, yang membuat rilis soal ini. Disebutkan bahwa kendaraan yang berada di negara bagian Texas menjadi wilayah terbanyak jumlah kendaraan yang belum diperbaiki.
Negara bagian lain yang juga menyimpan jumlah kendaraan potensi celaka secara berurutan adalah; Hawaii, Mississippi, Louisiana, dan Alabama.
Umumnya potensi kecelakaan berkaitan dengan kinerja peranti keamanan berkendara buatan Takata.
“Memang ini kenyataan yang tak menyenangkan, namun para pemilik kendaraan yang masuk dalam daftar ini harus segera diprioritaskan untuk mendapatkan perbaikan atas kendaraannya,” wanti Larray Camache, Communications Director dari Carfax.
Disebutkan pula bahwa kendaraan jenis minivan (MPV) dan SUV mendominasi daftar recall itu.