Jakarta - Musim hujan belakangan ini sedang dalam kondisi yang ekstrem. Berimbas bukan saja pada genangan air di jalan arteri, namun juga pandangan saat melintas di jalan tol.
Namanya saja jalan bebas hambatan dan berkontribusi dengan melakukan transaksi pembayaran, kerap pengendara tak mengindahkan konsep safety dan defensive driving di jalan tol. Apalagi jika jalan tol sedang diguyur hujan.
"Hujan di jalan tol, apalagi amat deras sangatlah berbahaya. Sebab visibilitas sangat menurun bila banyak kendaraan yang melaju. Khususnya truk yang membuat cipratan air (water spraying) bakal memperparah penglihatan pengendaranya," beber Jusri Pulubuhu, dari Jakarta Defensive Driving Center.
Saking parahnya kerap visibilitas dengan kendaraan di depan dan di belakang pun tak kentara. Butuh sepasang mata Superman untuk bisa melibas jalan tol di kondisi hujan deras.
Salah Kaprah
Dijelaskan Jusri Pulubuhu jalan tol itu sudah identik dengan melaju kencang di kondisi kering. Nah banyak yang lupa bila di kondisi basah atau hujan membuat performa mobil jadi menurun performanya.
"Daya cengkeram ban berkurang di kondisi hujan dan kala melaju kencang akan membutuhkan jarak pengereman lebih panjang di kondisi aspal basah," imbuh pria yang doyan turing itu.
Ingat juga aquaplanning atau hydroplanning yang bisa membuat mobil tak mencengkeram aspal dan bisa berakibat fatal. Lalu apa hal wajib diperhatikan saat berkendara di tol yang diguyur hujan?
Ada beberapa hal dan berikut poin-poin utamanya.
1. Pastikan tekanan ke-4 ban sesuai dengan ukurannya. Ingat berkendara di hujan berbeda dengan saat kering. Laju kendaraan jangan melebihi batas maksimum.
2. Atur jarak dengan sekitar jangan terlalu dekat. Tujuannya jika ada kendala bisa mengelak. Bisa ambil jalur darurat atau menghindar ke tempat yang kosong. Tentu setelah memastikan kondisi belakang juga aman.
3. Hindari berada atau menguntit buritan truk. Selain cipratan air (water spraying) membuat visibilitas memburuk, berada di belakang truk berisiko besar terjadi tabrakan.
4. Pilih rute atau jalur yang aman. Perhatikan benar jangan sampai menghantam lubang atau melibas genangan air. Gunakan sistem lampu besar dan jangan menggunakan lampu hazard atau lampu kabut (fog lamp) yang malah mengganggu konsentrasi pengendara lain.
5. Bila benar-benar kondisi cucaca di jalan tol cukup parah dan visibilitasnya sangat buruk. Sebaiknya berhenti di rest area (tempat istirahat) dan tunggu hujan di tol benar-benar reda.
6. Dengan curah hujan yang sangat tinggi dan lebat, membuat kondisi jalan tol banyak lobang. Bahkan tak jarang berada tepat di arah roda. Seperti ada di tol Jagorawi dan juga JORR. Jaga kecepatan supaya tak sampai menghantam lobang dalam kecepatan tinggi yang justru bisa merusak kaki-kaki. JLM/Otomotifnet.com