Jakarta-Begini cara membedakan kampas rem berbahan asbestos dan non-asbestos.
Paling mudah dari warna, asbestos lebih muda dan kalau dipegang kasar.
Meski saat ini warna sudah agak sulit dijadikan pembeda karena ada teknologi menambahkan pigmen warna pada kampas rem asbestos.
Sedang non-asbestos warna lebih gelap dan agak berpori.
Perbedaan tersebut disebabkan bahan yang digunakan.
Untuk yang asbestos, murni dari asbestos yang direkatkan dengan resin.
Sementara non-asbestos berbahan steel fiber, selulosa, rock wool, grafit dan kevlar.
Lantaran hanya terdiri dari asbestos dan direkatkan dengan resin, tipe asbestos cenderung hanya pakem 1/3 awal pemakaian,
Setelah itu mengeras lantaran resin lebih enggak kuat panas.
Plus vs Minus
Temperatur pengereman pada produk asbestos hanya mampu bertahan pada temperatur 250 derajat celcius.
Lebih dari itu maka akan terjadi fading atau gejala dimana friksi akan turun dan menyebabkan rem blong.
Non-asbestos punya koefisien gesek akan stabil dan tahan sampai 400 derajat celcius.
Salah satunya karena ada material vermi culate yang tampak berkilauan di permukaan kampas rem non-asbestos, fungsinya untuk melepas panas.
Efeknya untuk pengeraman di kecepatan tinggi, lebih dari 80 km/jam pemakaian kampas non-asbestos cenderung lebih stabil. Karena suhu yang tercipta lebih tinggi dibanding yang di bawah 80 km/jam.
Kelebihan lain kampas non-asbestos karena banyaknya pori-pori membuat lebih pakem ketika berkendara di kala hujan.
Sementara adanya serat menjadikannya relatif enggak menimbulkan bunyi.
Sedang pada kampas rem asbestos, ketika panas atau sudah dipakai lama, resin akan mengeras dan menyebabkan bunyi mengganggu.
Sudah berisik, juga tak pakem saat hujan.
Nah yang bahaya di kampas rem non-asbestor berharga murah, vermi culate ini kerap digantikan logam.
Sehingga bukannya melepas panas malah mengakibatkan termakannya disc brake atau teromol.
Secara kasat mata sulit dibedakan karena vermi culate dan logam sama-sama mengkilap.
Kelebihan lain kampas non-asbestos yang berdasarkan porosity test, uji kepadatan dari lining brake shoe adalah lebih padat (lebih tidak menyerap air).
Sehingga kemungkinan terjadinya karat pada body shoe yang materialnya dari besi akibat masuknya air menjadi lebih kecil.