Meja Bar Ini Jadi Omongan di Acara BMW di Jakarta

Rabu, 14 Juni 2017 | 06:20 WIB

Jakarta-Berbeda dari pertemuan-pertemuan biasanya, buka puasa bersama BMW Group of Indonesia di Jakarta (13/6) membicarakan sebuah meja bar.

Apa korelasinya dengan mobil premium macam BMW?

Ternyata ini bagian dari strategi Future Retail BMW Indonesia untuk melayani konsumennya yang sudah dimulai sejak akhir 2014.

“Kami mengganti unsur steel, glass dan marble dengan nuansa kayu, brown dan carpet. Agar ambience-nya lebih nyaman dan pressure berkurang,” lanjutnya. terang Irhan Farhan, Head of Sales Channel Development & Customer Relationship Management BMW Group of Indonesia.

Menariknya, meja berlabel Isetta Bar ini butuh waktu sekitar 1,5 tahun untuk membuatnya.

Pembuatnya, PT Matahari Alka, perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang furnitur.

Mengapa untuk membuat meja bar ini sampai butuh waktu lama?

Andreas Kamdany, Factory Director PT Matahari Alka (Malka) mengakui standar yang diterapkan BMW di Jerman sangat ketat.

“Ukuran celah sangat kecil saja sangat diperhatikan. Benar-benar presisi. Kami berusaha memenuhi standar yang ditetapkan BMW,” ujar Andreas.

“Tapi kami berterima kasih sudah diberi kesempatan untuk bekerjasama dengan BMW sehingga kami belajar mengenai standar yang sangat tinggi,” lanjutnya.

Kalau diperhatikan, meja ini tampak polos. Enggak terlihat sambungan dan baut. Juga enggak ada gagang laci atau pintu.

Buka tutup laci dan pintu-pintu cukup ditekan lembut. Meski begitu enggak berarti motorized kayak pintu mobil lo.

BMW sendiri sudah mengeluarkan Rp 250 miliar untuk program Future Retail ini.

Tentu, bukan hanya untuk membuat meja bar melainkan juga memenuhi unsur lainnya.

“Kami melakukan benchmark dengan industri lain seperti perhotelan,” ucap Irhan.

“Kami juga mengimplemetasikan Product Genius, yaitu orang yang memberi informasi seputar BMW dan untuk mereka tidak ada target penjualan.”

“Lalu meningkatkan show room experience dengan new show room equipment.”

“Juga dengan unique product experience.”

“Kami sudah berinvestasi Rp 250 miliar untuk ini. Karena kami tahu ini caranya. Kami mau konsumen tahu mengenai premium brand experience,” terang Irhan. (Otomotifnet.com)