Jakarta-Perkembangan teknologi bukan hanya yang sosoknya terlihat canggih.
Sebut saja safety belt, airbag, dan juga ABS.
Tapi sesungguhnya masih banyak lagi yang lain, umumnya tersembunyi.
ABS akan memberikan efek keselamatan kalau pengendara menginjak pedal rem dengan kuat.
Sementara itu, ada brake override juga akan bekerja jika pedal gas dan rem terinjak secara bersama-sama.
Dalam keadaan seperti ini, maka perangkat rem yang akan bekerja demi keamanan.
Sebab, dianggap sang pengendara mengalami kondisi panik, sehingga kedua pedal tersebut terinjak.
Selain yang sudah dikenal umum, ada beberapa lagi yang menunjang keselamatan.
Namun jarang diketahui oleh pemilik mobil itu sendiri.
Sehingga, saat terjadi kecelakaan dan komponen tersebut rusak, justu dipersalahkan.
Yaitu collapsible steering column.
Itu menjadi salah satu komponen teknologi keamanan yang jarang diketahui.
Batang setir akan patah saat terjadi tabrakan.
Keberadaan collapsible steering column maka akan menurunkan tingkat cidera.
Batang yang ada akan menerima energi benturan dan akan beraksi dengan cara patah.
Karena setir yang patah atau jatuh itu, maka badan pengendara mampu terus bergerak.
Tidak seperti ‘dipukul’ kembali oleh komponen setir.
Teknologi ini bertujuan untuk melindung bagian muka, pundak.
Tempat patahannya juga sudah didesain oleh pabrikan. Biasanya yang berada di kabin dan hanya berbentuk pegangan plastik.
Selain itu, tal banyak juga yang memperhatikan, pedal.
Ketika terjadi tabrakan dan pedal rem tetap terinjak, maka akan patah dengan sendirinya.
Bisa dibayangkan jika pedal tidak patah.
Maka akan memberi ‘perlawanan’ dan yang kalah pasti tulang kaki pengendara.
Dengan pedal bisa patah, maka tulang kaki akan tetap aman.
Selain itu tuas transmisi juga bisa jadi perangkat keselamatan.
Pada beberapa mobil, saat tabrakan tuas transmisi bisa saja turun setelah terkena benturan.
Hal ini mengantisipasi bagian tubuh atau kepala menderita lebih parah jika tuas transmisi tetap berada ditempatnya.