Dubai - Moda transportasi akan datang berupa taksi terbang sudah ada di Dubai. Perusahaan pembuatnya EHANG melakukan uji coba kendaraan terbang tanpa pilot ini di dekat Burj Al Arab.
Otoritas Jalan dan Transportasi (RTA) Dubai melakukan uji coba autonomous aerial vehicle (AAV) pekan lalu di dekat Burj Al Arab.
Tes ini bekerja sama dengan pembuat pesawat tak berawak asal Tiongkok, EHANG, di lokasi uji Otoritas Penerbangan Sipil Dubai (DCAA).
(BACA JUGA: Taksi Online Terbang, Apakah Bisa Didemo Sopir Angkot?)
(BACA JUGA: Toyota Berikan Rp 4,6 Miliar Ke Perusahaan Startup Untuk Realisasikan Mobil Terbang)
Dalam video yang dibuat EHANG dan baru saja diupload di You Tube, tampak kendaraan udara otonom saat terbang melintasi padang pasir.
Dilaporkan Gulf News, taksi terbang yang disebut EHANG184 ini, dilengkapi layar sentuh di depan jok penumpang yang menampilkan peta tujuan.
Dirancang untuk terbang maksimal 30 menit dengan kecepatan jelajah maksimal 160 kilometer per jam, kecepatan standar 100 kilometer per jam.
Dilengkapi sensor yang sangat akurat, taksi terbang ini memiliki ambang batas yang sangat rendah dan bisa menahan getaran dan suhu ekstrem.
Selama masa percobaan, semua aspek yang berkaitan dengan operasi serta keamanan dan keamanan taksi terbang akan diverifikasi dan diperiksa.
"Operasi resmi bergantung pada kesiapan perusahaan dan tersedianya peraturan perundang-undangan yang diperlukan untuk mengoperasikan kendaraan udara otonom," kata Mattar Al Tayer, Direktur Jenderal dan Ketua Dewan Direktur Eksekutif RTA.
Al Tayer menyebut, transportasi tanpa sopir ini bisa digunakan pada tahun 2030.
AAV berukuran 3,9 meter, lebar 4,02 meter dan tinggi 1,60 meter. Beratnya sekitar 250 kg dan 360 kg dengan penumpang.
Daya jelajah maksimum adalah 3.000 kaki dan waktu pengisian baterai satu sampai dua jam, dan dapat beroperasi di bawah semua kondisi iklim selain badai petir.
Dapat lepas landas dengan kecepatan enam meter per detik dan mendarat di empat meter per detik.
Awas kesangkut layang-layang. (Otomotifnet.com)