Otomotifnet.com - Sejak tahun 2006, Suzuki memperkenalkan generasi terbaru dari SUV andalannya, Grand Vitara, menggantikan Vitara 4x4 generasi pertama dan Vitara XL-7 yang bermesin V6.
Suzuki Grand Vitara mulai tahun 2006 ini memiliki desain dan fitur yang
lebih modern ketimbang para pendahulunya.
Traction Control dan Hill Start Assist, menjadi salah satu contoh teknologi baru yang disematkan pada SUV ini.
Namun, yang sering bikin orang bingung, adalah bedanya antara Grand
Vitara dan Escudo.
Dulu bedanya jelas, Vitara selalu menganut gardan ganda berpenggerak 4x4,
sementara Escudo adalah versi 2WD dari Vitara.
Soal mesin dan fitur hampir sama.
Sekarang Grand Vitara yang masuk ke Indonesia hanya tersedia dalam format
penggerak 2WD dan pilihan transmisi 5 percepatan manual, atau otomatis 4
percepatan.
Di Luar Indonesia, model ini lebih dikenal dengan nama Grand Escudo.
Saat pertama kali diperkenalkan pada tahun 2006, Grand Vitara datang
dengan pilihan mesin J20A, 4 silinder segaris berkapasitas 2.000 cc.
Lalu mulai tahun 2009, Grand Vitara juga ditawarkan dengan pilihan mesin
J24B, 4 silinder segaris berkapasitas 2.400 cc.
Kedua mesin ini dipasangkan dengan pilihan transmisi manual 5 percepatan
atau otomatis 4 percepatan.
Seperti yang telah dijelaskan di atas tadi, Suzuki Grand Vitara sudah
dilengkapi dengan fitur baru, yang membuat SUV ini memiliki performa jauh
lebih baik.
Seperti sistem suspensi McPherson strut di depan dan Multi Link di
belakang. Pengereman juga diperbaiki dengan hadirnya sistem ABS dan EBD.
Pada produksi keluaran 2009, bahkan menggunakan rem cakram di semua
rodanya.
Lampu depan alias haeadlamp, juga sudah menggunakan HID.
Problem Khas
Menurut Doddy Suviyanto, anggota Suzuki Jip Indonesia (SJI), mesin Grand
Vitara tergolong minim masalah.
Tentunya tergantung pada perawatan.
“Masalahnya adalah, harga onderdilnya memang agak mahal. Contohnya ball
joint yang jika mau ganti, harus beli sepaket dengan armnya. Harganya
lumayan mahal tuh,” bebernya.
Satu lagi kata Doddy, khusus untuk Grand Vitara keluaran mulai tahun 2009
yang sudah menggunakan rem cakram di belakang, pengait rem tangan yang
menjadi satu dengan rem cakram itu ringkih. “Sering patah, sementara
onderdilnya lumayan susah dicari sekarang,” papar pria ramah ini.
Selain itu, tentunya jika jam terbang sudah tinggi, pengecekan komponen
kaki-kaki dan sistem pengereman juga sebaiknya dilakukan.
Tips Saat Membeli
Untuk yang ingin meminang Suzuki Grand Vitara, Doddy juga memberikan
sedikit tips.
“Sebaiknya cek dulu kabel dan kelistrikannya. Mulai dari ruang mesin,
jika kabelnya sudah semerawut dan banyak ‘cantolan’ untuk relay,
sebaiknya jangan dibeli.
Pun begitu kabel di belakang dan bawah dasbor, rawan korslet,” pesannya.
“Nah, untuk satu ini, harus rela ‘ngolong’ untuk melihat kondisi kaki-
kaki dan sasis.
Ciri khas Suzuki adalah sasis dan bodi memiliki warna yang sama, jadi
jika warna sasis sudah beda dengan bodi, harus sudah mulai mempertanyakan
apakah ganti warna atau ganti sasis,” tutupnya.
Harga Bekas
Dilansir OTOMOTIF dari beberapa situs penjualan mobil, Harga Grand Vitara
2.0 2006, umumnya dilego berkisar antara Rp 60 juta hingga Rp 115 jutaan.
Sementara model tahun 2009-2012 antara Rp 120 juta hingga Rp 250 jutaan,
tergantung kondisi dan kota asal mobil.
Oh iya, untuk sobat yang udah kesengsem tebus SUV Suzuki ini, kudu tau
dulu nih besaran pajak kendaraan Grand Vitara ini.
Doddy mengatakan, besaran PKB-nya untuk produksi 2006-2011, berkisar di
Rp 5,5 juta hingga Rp 6 juta per tahun.
Sementara yang keluaran lebih baru, di atas Rp 6 juta hinga Rp 8 jutaan.
Kelebihan vs Kekurangan
Kelebihan:
1. Mesin dan suspensi tangguh
2. Sistem pengereman bagus
3. Desain dinamis
4. Harga bekas masih terjangkau
5. Fitur Interior lumayan lengkap
Kekurangan:
1. Lumayan boros
2. Tidak ada pilihan penggerak 4x4
3. Harga barunya mahal