Setelah itu, ia baru memikirkan opsi turbo yang pas untuk mendulang performa ciamik.
Turbo Truk
Pria murah senyum ini mempercayakannya pada turbo buatan IHI. Alasannya, turbo asal Jepang ini memiliki line up turbo khusus untuk diesel.
“Sempat pakai IHI keluarga RHF44 dan RHF55 untuk goal tenaga di 300 hp-an. Tapi menurut Gama masih kurang,” tawanya.
Akhirnya, Teddy menggunakan turbo IHI lebih besar, yakni F55, yang comot dari truk keluaran Isuzu.
Namun Teddy menggunakan back housing dari varian F55V yang sudah menggunakan sirip, layaknya teknologi Variable Nozzle Turbin (VNT).
Tujuannya, untuk mereduksi gejala turbo lag.
Alhasil, jika dulu saat pakai turbo IHI RHF44 dan RHF55 di 2.000 rpm, boost maksimal hanya terpatok 0,8 bar, kini dengan imbuhan sirip VNT, boost bisa tembus hampir 2 bar di putaran mesin yang sama. “Jadi, nge-lag-nya minim banget,” sambung Teddy.
Kem High Profile