Otomotifnet.com - Jika berkunjung ke kota Surabaya, saat bertanya masyarakat sekitar tentang oleh-oleh khas surabaya, pasti banyak yang menjawab 'Sambal Bu Rudy'.
Meski sudah menjadi ikon oleh-oleh khas Surabaya, sebenarnya masakan perempuan bernama IE Lany Siswandi ini berasal dari menu tanah kelahirannya, Madiun.
Untuk menjalankan bisnis Sambal Bu Rudy, Lany sehari-hari selalu menggunakan low pikap untuk mendistribusikan sambal-sambalnya.
Mahalnya harga sewa mobil pikap, membuat Lany memilih untuk mencicil kendaraan operasional usahanya.
"Daripada kita sewa satu bulan, anggap saja kita nyicil," ujar Lany Siswandi, pemilik Sambal Bu Rudy.
"Sewa satu hari Rp 200 ribu, kan mendingan beli nyicil ya," lanjutnya.
Menurutnya, cicilan low pikap saat ini cukup terjangkau.
"Kan ada yang enggak terlalu mahal, terjangkau untuk pebisnis pemula lah.
Lany Siswandi memilih mencicil kendaraan operasionalnya karena perhitungannya lebih murah mencicil daripada menyewa kendaraan.
Selain itu, setelah mencicil bisa mengembalikan uang cicilan sebelumnya.
"Daripada kamu sewa satu hari Rp 200, cicil satu bulan Rp 5 juta, setelah tiga tahun uang kamu kembali antara Rp 50 sampai Rp 60 juta," ungkap Lany Siswandi lagi.
"Nantinya setelah dua atau tiga tahun kita jual masih oke kok," jelasnya.
Suzuki Carry pikap menjadi andalan Lany Siswandi untuk mengembangkan usaha Sambal Bu Rudy miliknya.
Sejak tahun 1984 hingga saat ini, Lany Siswandi setia menggunakan Suzuki Carry pikap untuk usaha Sambalnya tersebut.
Saat ini, Lany Siswandi sudah memiliki delapan unit Suzuki pikap untuk kendaraan operasional bisnisnya yang disebar ke setiap cabang Sambal Bu Rudy miliknya.