Cara Mendeteksi Gejala Spooring Balancing Bermasalah

Parwata - Kamis, 21 Desember 2017 | 09:30 WIB

ILustrasi ban (Parwata - )

“Dampak paling terasa adalah arah kendaraan tidak lurus, kadang condong ke kiri atau ke kanan,” kata Zulpata Zaenal.

Selain itu, kendaraan jadi tidak stabil, posisi setir terkadang jadi miring hingga mengakibatkan kerusakan ban di salah satu sisi.

BACA JUGA: Jangan Sembarang Pasang Kaca FIlm, Bisa Kena Sanksi Lo

“Biasanya spooring balancing parah itu ditandai kerusakan ban di satu sisi, semisal di telapak ban bagian luar atau dalam yang menyebabkan umur pakai ban jadi lebih pendek.” 

“Menghindari semua efek negatif spooring balancing yang tidak benar dan tepat."

"Untuk itu, lakukan spooring sebaiknya tiap 10.000 - 20.000 Km atau lebih cepat lagi, sehubungan masih banyak jalan yang bergelombang ataupun berlubang,” pungkas Zulpata Zaenal.