Kisah Di Balik Berdirinya VR46 Academy, Sempat Diliputi Keraguan

Parwata - Kamis, 22 Februari 2018 | 09:00 WIB

Valentino Rosii (Parwata - )

Otomotifnet.com - Valentino Rossi menceritakan awal mula berdiri akademi balap, VR46 Riders Academy.

Kisah akademi ini bermula pada masa 2006-2007. 

Saat itu Marco Simoncelli sedang debut di kelas 250 cc dan sedang mengalami kesulitan dalam karirnya sebagai pembalap.

Selanjutnya, mendiang Simoncelli meminta bantuan seorang Valentino Rossi.

(BACA JUGA: Buat Yang Mau Tampil Beda, Beli Piaggio MP3 Dapat Promo Cicilan 0%)

"Dia berkata padaku, 'Bisakah kau menunjukkanku bagaimana kau berlatih? Bisakah kau membantuku? Bisakah kita berlatih bersama?'," ungkap Valentino Rossi sambil mengenang, dikutip GridOto dari Tuttomotoriweb.

Sulit untuk Valentino Rossi menolak permintaan Marco Simoncelli.

Terutama karena hubungan keduanya cukup baik.

Namun ada kekhawatiran kecemburuan pembalap lain dengan cara mereka menyiapkan balapan.

(BACA JUGA: Mau Helm Lokal Replika MotoGP? Tebusnya Mulai Rp 5 Juta)

"Awalnya kami ragu, Simoncelli bersikap baik dan aku berkata kepada diri sendiri jika ada seorang yang menemaniku saat berlatih itu akan bagus," sambung The Doctor.

Valentino Rossi menilai bahwa latihan bersama adalah metode yang bagus untuk pengembangan kemampuan balap.

independent.co.uk
Mendiang Marco Simoncelli dan Valentino Rossi

"Kupikir itulah cara untuk tumbuh dan menjadi lebih kuat, dari itu akademi lahir," kata Rossi.

Kemudian pada 2011 di Sepang, Malaysia, Super Sic meninggal dunia setelah kecelakaan hebat yang melibatkan Valentino Rossi juga.

(BACA JUGA: Ngeri, Saat Terik Botol Air Mineral Bisa Ngebakar Jok Mobil, Lihat Videonya )

Meninggalnya Simoncelli menjadi pukulan berat bagi Valentino Rossi.

Valentino Rossi masih merasakan semangatnya, hingga akhirnya pada 2014 VR46 Riders Academy lahir.

Berselang sekitar 8 tahun sejak kejadian itu, VR46 Academy pun resmi dibuka pada tahun 2014.

Hingga saat ini, akademi balap milik Valentino Rossi ini sukses melahirkan pembalap-pembalap muda potensial seperti Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia.