Tawaran menjadi tim satelit KTM terbilang menarik ketimbang jadi tim pabrikan Honda atau Yamaha.
KTM mengiming-imingi bila motor yang dipakai tim satelitnya nanti tidak berbeda jauh dengan milik pabrikan.
Selain itu, penawarannya bisa beli atau jadi hak milik dan bukan menyewa seperti yang berlaku antara Tech 3 dengan Yamaha selama ini.
2. Faktor Johann Zarco
Performa Johann Zarco di debut MotoGP bersama tim Tech 3 mengundang decak kagum.
Tampil gemilang meski menunggangi motor lawas ketimbang tim pabrikan.
Atas performa bagus itu Johann Zarco masuk radar skuat KTM di masa depan.
Belum lagi, sejarah menunjukkan Johann Zarco pernah membela KTM dan memberikan prestasi bagus di Moto2.
Keberadaan Johann Zarco menjadi kartu truf buat Tech 3 untuk bisa memuluskan kolaborasi di MotoGP 2019 mendatang.
3. Bergabungnya Hafizh Syahrin
Kehadiran Hafizh Syahrin, pembalap Malaysia, juga dianggap pencetus Tech 3 berani pisah dari Yamaha.
Apalagi mendapat dukungan penuh dari pemerintah Malaysia yang punya kepentingan di ajang MotoGP.
Malaysia menjadi host MotoGP sejak 2000 silam dan juga sempat berinvestasi memiliki tim balap MotoGP sendiri bekerja sama dengan Aki Ajo.
(BACA JUGA: Kerennn... Helm Baru Ini Punya Desain Sporty Abis, Pemiliknya Ternyata Orang Ngetop)
Nama Aki Ajo sendiri identik dengan KTM yang menjadi tim pembibitan pembalap MotoGP KTM.
Hafizh Syahrin dengan dukungan pemerintah Malaysia punya sejarah dengan salah satu orang penting KTM menambah keyakinan Tech 3 pisah dengan Yamaha.
Fakta-fakta itu diperkuat dengan penjelasan CEO KTM yang memang sedang mencari tim satelit.
"Di 2019 kami akan menyuplai tim satelit MotoGP, tim itu akan mendapat motor sama dengan tim pabrikan, tidak mesin musim sebelumnya," ungkap Steffan Pierer, CEO KTM beberapa waktu lalu.
Faktor Valentino Rossi hanyalah faktor sampingan, Tech 3 dengan modal yang ada saat ini memiliki posisi tawar bagus menjadi tim satelit KTM.