Otomotifnet.com - Perangkat transmisi di mobil itu perannya amatlah penting.
Sebagus apapun kondisi mesin, kalau transmisinya bermasalah pasti enggak enak dikendarai.
Untuk melakukan pengecekan kondisi transmisi bisa dilakukan sendiri.
Caranya bisa dilakukan baik saat mobil diam atau berjalan.
(BACA JUGA: Masih Boros Aja, Cek Angin Dan Ukuran Ban Motornya, Sudah Sesuai Belum?)
Dalam kondisi diam atau berhenti bisa mengecek kondisi oli transmisi melalui dipstick (stik atau batang besi) untuk mengecek oli transmisi.
Dari stik tersebut bisa diketahui kondisi oli transmisi, baik kualitas dan kuantitasnya.
Kualitas ditandai dari oli yang masih berwarna merah.
Jika sudah kotor bahkan sampai menghitam artinya oli sudah harus diganti.
Kuantitas oli paling tidak harus di antara batas minimum dan maksimum pada dipstick.
(BACA JUGA: Kocak, Polisi Bikin Aplikasi 'Gugel Maap', Suaranya Mirip Mbak-Mbak Google Maps, Nangkep Pelanggar Makin Gampang)
Kalau oli berada di batas minimum atau bahkan di bawahnya, sebaiknya lekas dibawa ke bengkel untuk melakukan penggantian oli transmisi otomatis.
Selanjutnya, mengecek kondisi oli transmisi saaj mobil jalan.
Caranya, nyalakan mesin mobil.
Masukkan tuas transmisi otomatis ke posisi “N” lalu pindahkan ke “D” atau “R”.
Transmisi yang sehat akan merespons perpindahan dalam waktu singkat.
Seharusnya tidak lebih dari 5 detik untuk mobil bereaksi dari diam hingga bergerak.
Lihat juga entakannya, semakin lembut tentu semakin baik.
(BACA JUGA: Apa Lagi Ini? Mulai Banyak Modifikasi Fog Lamp Proyektor Di Mitsubishi Xpander)
Untuk jenis CVT malah seharusnya tidak ada entakan sama sekali jika girboksnya sehat.
Jika perpindahannya kasar, maka masalah muncul yang bisa disebabkan dari oli, kopling atau sistem hidraulisnya.
Biar nyaman disarankan selalu cek selalu kondisi oli transmisi matik mobil secara rutin.