Otomotifnet.com - Adi Priyatno mencintai semua produk berbau Suzuki Jimny, hal tersebut tercermin dari Jimny LJ80 dan SJ410 di garasi rumahnya.
Begitu masuk ke dalam rumahnya yang asri di bilangan Tengger Utara, Semarang, kita akan menemukan ratusan Suzuki Jimny.
Tapi jangan kaget dulu, karena ratusan Suzuki Jimny dikoleksi pria asli Semarang ini dalam bentuk skala 1:10 hingga 1:87.
Jimny-jimny kecil ini terembos dari berbagai merek bahan dan warna Suzuki bukan mahluk baru bagi pria yang kerap disapa Adi ini.
Sudah dua restorasi Suzuki Jimny skala 1:1 berada di garasi sekaligus saksi kecintaannya akan jip asal Hamamatsu, Jepang ini.
Tidak berhenti di skala 1:1 saja, pria yang bekerja di bidang media ini pun gemar mengumpulkan miniaturnya.
“Justru sebelum saya punya Jimny beneran, saya sudah mengumpulkan diecast Jimny,” ungkap Adi.
“Bahkan ada mainan Jimny yang dimiliki sejak kanak-kanak.”
Kebiasaan mengumpulkan diecast Jimny pun berlanjut sampai sekarang.
Dan makin ‘meledak’ saat dua buah Jimny berhasil di boyongnya ke garasi.
(BACA JUGA: Jangan Sampai Salah Pilih Rute, Ruas Jalan Ini Kini Macet Sejak Sistem Ganjil Genap)
Bagi Adi mengumpulkan miniatur Jimny tak kalah serunya dibandingkan berburu Jimny asli.
"Apalagi Miniatur Jimny boleh dikatakan sangat terbatas. Sehingga harus sabar dan rajin berburu, ” ujarnya.
Kadang perburuan berlangsung dalam masa yang cukup lama.
Pun kalau ada, cara mendapatkannyapun terkadang tidak gampang.
“Misalnya kalau ada rekan sesama penghobi punya diecast yang diincar, terpaksa harus pake jurus merayu. Ujung-ujungnya harga bisa menjulang tinggi.” lanjut pria yang kini mengoleksi lebih dari 150 miniatur.
(BACA JUGA: Penasaran, Bener ini Toyota Avanza? Bentuknya Pikap Ford NASCAR Begini)
Proses hunting pun banyak cara, dari sekadar main main di berbagai toko mainan, berburu di online shop sampai titip teman jika ke luar negeri,” jelasnya.
Karena ternyata informasi seputar diecast Jimny malah datang dengan sendirinya.
Alhasil, koleksinya pun terdiri dari berbagai merk seperti Hot Wheels, Matchbox, Neo, DISM, Rietze, Busch, Siku dan Maisto.
Jika membicarakan nominal, menurutnya harga menjadi sangat relatif.
Angka sebesar dua juta bisa jadi merupakan angka yang masuk akal hanya untuk mendapatkan sebuah diecast.
(BACA JUGA: Lo, Kecelakaan Saat Turing Kok Enggak Bisa Dicover Asuransi? )
Angka sebesar itu pernah keluar dari kantongnya untuk memperoleh diecast langka Suzuki Samurai SJ413 skala 1:64 keluaran Matchbox yang diproduksi tahun 1992.
Konon diecast yang satu ini jumlah produksinya tidak banyak dan sudah tidak produksi lagi sampai sekarang, tak heran jika seri tersebut merupakan buruan para kolektor.
Makin langka dan unik koleksinya, harga pun serta merta makin tinggi.
Keinginan Adi pun tak berhenti pada miniatur bikinan pabrik.
Bahkan Adi mulai merakit RC Suzuki LJ 80 dengan bodi handmade skala 1:10.
“Saya boleh berbangga, karena sudah dapat dipastikan yang satu ini cukup rare, dan hanya saya yang punya,” senyum Adi menutup pembicaraan.