Otomotifnet.com - Motor yang disita KPK dari tersangka korupsi Bupati non aktif Hulu Sungai Tengah, Kalsel, Abdul Latief berjumlah 8 unit.
Dari 8 unit tersebut, baru sekitar 4 unit Harley-Davidson yang sudah diperiksa oleh tim teknisi ahli.
Yup, KPK memanggil langsung teknisi dari Nusantara Harley-Davidson yang berlokasi di Jln. Radio Dalam Raya, Jakarta Selatan, untuk mengecek keempat motor tersebut.
Menurut Hari Madya, Teknisi dari Nusantara Harley-Davidson, secara umum keempat motor dalam kondisi baik tapi ada satu motor yang mati total.
(BACA JUGA: Kymco Ionex Diluncurkan, Lucu dan Imut Bentuknya, Cocok Buat Anak dan Istri)
"Ada satu V-Rod yang pompa bensinya mati karena bensin udah kelamaan," katanya.
Karena motor benar-benar tak bisa menyala, motor harus dibawa langsung ke dealer untuk diperiksa lebih lanjut.
"Secara teknis motor harus dibawa ke dealer karena peralatan lebih lengkap, tidak memungkinkan untuk ngerjain di sini," ungkap Hari.
(BACA JUGA: Tampil Beda dan Sporty, CBR250RR Pasang Fairing Carbon, Modal Rp 1,2 Juta)
Sementara itu untuk biaya perbaikannya mencapai jutaan rupiah.
"Perawatan servis saja Rp 1,5 juta, itu termasuk jasa dan di luar penggantian spare part," ujarnya.
"Kalau pompa bensinnya sekitar Rp 4 juta, dan harus inden sekitar 3 sampai 4 bulan," tambah Hari.
Artinya estimasi biaya perbaikan salah satu motor sitaan KPK memakan biaya hingga Rp 5,5 juta nih Sob.
Tapi apa iya harus dibetulin dan biayanya ditanggung KPK?