Otomotifnet.com - Ini dia pionir motor sport 250cc dua silinder di Indonesia.
Meski kompetitor meluncurkan produk sejenis, populasinya di Indonesia tetap paling tinggi.
Mau memilikinya? Baca dulu ulasan lengkap Ninja 250. Yuks. (Bayu, Fariz, Aant)
Generasi ke Generasi
Kawasaki Ninja 250R (2008-2012)
Hadir di tahun 2008 Kawasaki Ninja 250R langsung menjadi primadona karena pionir segmen sport 250cc.
Dibekali mesin 249cc dua silinder segaris dengan klaim tenaga maksimum 31,3 dk di 11.000 rpm dan torsi maksimum 22 Nm pada 9.500 rpm membuat para pecinta kecepatan ramai-ramai memburunya.
(BACA JUGA: Berlanjut, Pihak SPBU Balik Menuduh Tangki Serena Sudah Dimodifikasi, Ini Penjelasan Nissan Indonesia)
Versi awal ini masih karburator.
Pada generasi ini bodinya terlihat membulat dengan lampu depan ganda khas Kawasaki seperti Kawasaki Z800 lama.
Begitu juga dengan fairing dan buritannya tampak membulat. Ban belakang cuma lebar 130/70-17 yang membalut pelek lebar 3,5 inci.
Kawasaki Ninja 250 (2012-Sekarang)
Hanya empat tahun, versi terbarunya muncul. Hadir dengan banyak perubahan terutama pada desain, kali ini moge look banget dan futuristik!
Lampu utama kini terpisah mengingatkan pada varian sport Kawasaki seperti ZX-6R 636 dan juga ZX-10R.
Selain itu bentuk fairing juga lebih kekar dengan penempatan lampu sein yang menyatu pada fairing sehingga tidak terkesan ‘baplang’.
Model silencer knalpot pun berubah menjadi hexagonal lebih berbentuk terkesan kekar lengkap dengan desain bodi belakang lancip.
Area spidometer jika sebelumnya terbagi dari 3 buah analog pada generasi ini sudah kombinasi analog dan digital.
(BACA JUGA: Tol Nggak Terjangkau? Ini Alasan Kenapa Tarif Tol Mahal Menurut BUJT)
Pada mesin, basisnya masih sama tapi telah menggunakan pengkabutan bahan bakar injeksi, efeknya konsumsi bahan bakar lebih efisien dan ramah lingkungan.
Kaki-kaki juga lebih kekar dengan lebar ban lebih gambot, 110/70–17 di depan dan 140/60–17 buat belakang.
Lebar pelek belakang meningkat dari 3,5 inci menjadi 4 inci, desain palangnya juga baru.
Panduan Servis Dan Komponen Fast Moving
Menurut buku manual motor ini perlu melakukan servis berkala tiap kelipatan 3.800 km atau 6 bulan.
“Untuk penggantian oli volume yang dibutuhkan berbeda, untuk versi karburator cuma butuh 1,3 liter."
"Tanpa penggantian filter oli dan 1,6 liter jika bareng dengan penggantian oli,” ungkap Agung salah satu mekanik di Kawasaki Super Sukses Motor yang berada di bilangan Fatmawati, Jaksel.
“Sedangkan tipe injeksi 2 liter dan 2,2 liter. Karena ada beberapa perbedaan pada mesin seperti silinder blok dan bak kopling,” sambungnya.
Part lain yang berbeda adalah filter oli.
“Filter oli Ninja versi karburator lebih kecil dibanding versi injeksi.
Filter oli tipe injeksi seperti moge Kawasaki lainnya,” lanjutnya.
Meski begitu banyak juga part lain yang bisa saling tukar.
“Seperti busi, kampas rem depan dan belakang dan filter udara sama kok jadi bisa saling tukar,” sahut Eddy Yulianto kepala mekanik di sana.
Busi sendiri perlu diganti tiap kelipatan 7.600 km atau 12 bulan harganya Rp 120 ribu per item.
(BACA JUGA: Kayak Ada Moge-Mogenya, Honda CB150R Streetfire Numpang Lewat, Besok Ganti Model Lagi)
Untuk Ninja tipe injeksi ada perawatan tambahan yang tidak dimiliki oleh Ninja vesi karburator, yaitu injection cleaner.
“Lakukan injection cleaner ini tiap 6 bulan atau 6.000 km, karena nantinya bukan hanya injektor yang bersih tapi sampai busi dan ruang bakar akan bersih,” jelas Edoy panggilannya.
Jika ingin lebih hemat biaya ada diskon 5-10 % untuk oli atau part, “Tapi hanya untuk anggota Kawasaki Super Green Community karena merupakan klub yang di support langsung dari Kawasaki Super Sukses Motor,” promonya.
Kawasaki Super Sukses Motor 021-75912452
Daftar harga
Jasa servis tipe injeksi: Rp 140.000
Jasa servis tipe karburator: Rp 150.000
Jasa injection cleaner: Rp 90.000 ribu
Oli KGO Ultimate: Rp 92.000 / botol
Busi: Rp 120.000 / item
Kampas rem depan: Rp 200.000
Kampas rem belakang: Rp 200.000
Filter udara: Rp 40.000
Aki: Rp 1.000.000
Filter oli tipe injeksi: Rp 100.000
Filter oli tipe karburator: Rp 50.000
Masalah Dan Solusi
Seiring pemakaian, baik Ninja 250R maupun Ninja 250 punya beberapa masalah khas. Apa saja dan bagaimana solusinya?
Ninja 250R
Pada Ninja 250R alias versi karburator, yang sering bermasalah menurut Sudirjo, mekanik Anjany Racing, salah satu bengkel spesialis Ninja, klep in aus sehingga kompresi mesin bocor.
“Cirinya pagi hari susah dihidupkan dan gas gantung kendati sudah ditutup. Biasanya di kisaran pemakaian 20 ribu km,” ujarnya.
Solusinya tentu saja mesti ganti klep baru.
Masalah khas kedua menurut Dirjo, sapaannya, soket kiprok jamuran dan terbakar. “Makanya saat servis sebaiknya rajin dibersihkan,” sarannya.
Jika terlanjur terbakar, maka harus ganti baru.
Ninja 250
Masalah yang sering ditemui di Ninja versi injeksi ini menurut Dirjo adalah TPS ngaco.
“Cirinya mesin susah langsam, solusinya ECU mesti direset di bengkel resmi,” terangnya.
Tentu saja pakai diagnostic tools.
“Masalah kedua yang sering ditemui soket lampu utama terbakar, biasanya karena kendor dan panas karena lampu selalu menyala,” paparnya.
Solusinya jika cari soketnya susah maka terpaksa dilangsungkan kabelnya.
Terakhir yang khas adalah tangki kotor, akibat bensin yang kurang bagus dan riwayat perawatan.
“Ini bisa menimpa Ninja karbu maupun injeksi. Cirinya jika di karbu putaran atas brebet sedang yang injeksi akan brebet dari bawah,” imbuhnya. Solusinya tentu saja dikuras.