Otomotifnet.com - Sistem Anti-lock Braking System (ABS) berfungsi meminimalisasi gejala roda motor terkunci saat hard braking.
Layaknya komponen lain pada motor, sistem ABS juga bisa tidak berfungsi maksimal ketika part-nya mengalami masalah atau kerusakan.
Dijelaskan M. Abidin, selaku GM After Sales Service & Public Relations PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), perangkat ABS pada motor, bisa tidak bekerja jika mengalami beberapa masalah berikut ini.
"Seperti misalnya, rotor pada speed sensor bengkok atau kotor. Atau ketika speed sensor-nya rusak," kata pria yang akrab disapa Abidin ini.
(BACA JUGA: Muka Standar, Belakang Cetar, Yamaha NMAX Ini Enak Dilihat Dari Samping)
Hal senada juga diungkapkan Dadan, dari Divisi Teknik PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
"Pada dasarnya sama dengan komponen elektrikal lain di motor, karena ABS didukung beberapa sensor. Jika sensor-sensor ini bermasalah, akan berpengaruh ke kinerja ABS," ujar Dadan.
Selain faktor tersebut, beberapa faktor lain seperti kurangnya minyak rem (bisa bikin rem masuk angin) dan unit ABS hydraulic bermasalah, juga bisa bikin sistem ABS tidak berfungsi normal lho.
Lalu bagaimana ketika kampas rem yang habis?
"Tidak akan banyak berpengaruh ke sistem ABS, tetapi komponen lain seperti disc brake pastinya mengalami keausan," kata Abidin.
(BACA JUGA: Bosen Liat Wajah NMAX Dari 2014? Bisa Kali Usul Bikin Yang Kayak Begini)
Sebagai informasi, perangkat ABS bekerja melalui sensor otomatis yang akan mengirimkan sinyal ke modulator ketika mendeteksi ada roda motor yang terkunci.
Modulator ini kemudian memerintahkan piston rem untuk mengendurkan tekanan fluida (minyak rem) dari kaliper.
Tekanan akan kembali naik dan normal ketika penguncian berkurang.
Proses pengurangan, penahanan, dan peningkatan tekanan fluida ini berlangsung sangat cepat.
Sekitar 15-50 kali per detik, sehingga roda tidak akan terkunci saat terjadi pengereman mendadak.