Lainnya adalah 'racing blue' dan 'racing yellow', sudah ketebak dong warna birunya khas Yamaha di MotoGP tapi dikombinasi dengan grafis hitam, peleknya juga sewarna bodi.
Sedang racing yellow, peleknya tetap hitam tapi diberi tambahan grafis kuning di bagian bibirnya.
Meski warna berubah, secara spesifikasi, motor yang dibanderol Rp 35,2 juta on the road Jakarta ini tetap sama.
Kaki-kakinya paling lebar di kelasnya, roda depan dikawal ban ukuran 100/80-17 dengan pelek 2.50, sedang yang belakang 140/70-17 pakai pelek 4.00.
(BACA JUGA: Trail Pakai Sistem All Wheel Drive, Garuk Tanah Makin Mudah)
Mesinnya superior jika dibandingkan dengan kompetitornya karena mengusung mesin dengan kapasitas ruang bakar 155 cc.
Mengusung kepala silinder 4 klep dengan variable valve actuation (VVA). Teknologi variable valve pertama di kelas motor sport 150 cc.
Lalu apa untungnya pakai VVA? Basis mesin SOHC yang digunakan Yamaha unggul pada respon di putaran bawah dan konsumsi bensin yang lebih baik.
(BACA JUGA: Ngeri, Valentino Rossi Kasih Julukan Baru Buat Marquez, Parah Banget Nih)
Lalu atasnya, VVA dipasang sebagai penyempurna.
Tenaganya jadi seperti ngisi terus, bawahnya sudah responsif tapi di atas 7.400 rpm disambung pakai lobe kem kedua, jadi lebih bertenaga.
Peak power All New R15 berada di putaran mesin lebih tinggi yaitu 10.000 rpm dengan tenaga yang memuncak jadi 19,05 dk.
(BACA JUGA: Ayo Tebak... Berapa Harga Helm dan Sarung Tangan Presiden Joko Widodo Saat Turing? Pokoknya Nggak Nyangka)
Sedang yang lama hanya 16,36 dk pada 8.000 rpm.
Konsumsi bensinnya juga jadi lebih irit baik putaran bawah maupun tinggi.
Karena di semua putaran mesin pembakaran berlangsung secara efisien sesuai kebutuhan.