Pesannya Tegas, Mitsubishi Lancer Evo VIII Ini Harus Enak Dipakai Track Day Di Sentul

Parwata - Minggu, 29 April 2018 | 21:00 WIB

Agar tampilan bengis dan hasrat di trek dapat tersalurkan bersamaan (Parwata - )

Otomotifnet.com - Memodifikasi Mitsubishi Lancer Evolution bengis untuk tiga karakter berbeda, bukan perkara mudah.

Karena, Franky justru ingin menghadirkan Mitsubishi Lancer Evolution VIII MR 2004 miliknya dengan karakter lebih ke track used.

“Namun saya juga ingin agar tampilannya enak dilihat. Berkarakter tapi masih bisa digunakan harian, sekaligus kompetitif kalau dipakai track day di Sentul. Makanya saya perhatikan betul fungsinya,” ujarnya.

Dok Motor
Mesin 4G63 lebih memetingkan respond dan power band merata, ketimbang tenaga yang brutal untuk track used, morning run dan harian

Sektor eksterior jadi porsi pertama, lantaran paling mudah dikerjakan. Hasil konsultasi dengan sesama maniak Evo, Franky langsung memesan front bumper dari Voltex.

(BACA JUGA: Cantiknya.. Artis Sheila Marcia Ngaku Ketagihan Saat Ngerasain Pengalaman Pertama)

Merek ini dikenal sangat memperhatikan nilai aerodinamika dan kerap digunakan di berbagai macam balap turing.

Selain itu, fender juga mesti menyesuaikan, lantaran Franky menggunakan pelek dan ban dengan offset lebih ‘keluar’, sehingga wheel track lebih melar.

Dok Motor
Front bumper dan adjustable lips spoiler dari Voltex yang memiliki performa mumpuni dalam memaksimalkan nilai aerodinamika. Tampilan lebih bengis hanya bonus

Kini menggunakan fender kit dari Chargespeed, yang lebih lebar 5 cm, dipadu side fin panel karbon fiber dari Varis.

Sumber tenaga pasti kena sentuhan.

(BACA JUGA: Lucinta Luna Sebut Mobil Sport Dua Pintu Ini 'My Blue', Ada Yang Tau Mobil Apa?)

Franky lebih mementingkan power band merata.

Maka itu, kapasitas mesin kini meningkat jadi 2.400 cc lewat stroker kit dari Brian Crower.

Turbonya sendiri menggunakan A’PEXi ‘Isamu’ RX6. “Kira-kira seukuran Garrett GT32,” sahutnya.

Dok Motor
Pelek Volk Racing CE28 18x9,5 inci dengan big brake kit AP Racing 6 pot di depan dan 4 pot di belakang, demi menjamin mobil dapat berhenti dengan sigap

Dengan ukuran sedang, membuat respon turbo jadi lebih cepat. Boost-nya sendiri hanya dipatok 1,3 bar, yang sesuai dengan bahan bakar oktan 95.

Menunjang putaran atas, dipasang kem JUN Auto berdurasi 2720 pada intake dan exhaust.

Membuat grafik pada putaran atas melonjak jauh dan mampu bersinergi dengan turbo saat full spooling.

Diukur di mesin dyno, tenaga maksimal 351 dk diraih dengan bahan bakar oktan 95.

Hasilnya, Franky puas merasakan panasnya lintasan sirkuit Sentul ketika track day, karakter kuat ketika morning run bersama teman-teman, hingga eksis di lantai kontes yang glamor. Nice! (Tom/Otomotifnet.com)

Dok Motor
GT Wing Voltex yang tingginya rata dengan atap, khas Lancer Evo yang berlaga di Time Attack


Rumah Modifikasi: Firna Protechnik, Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Data Modifikasi:


Front bumper Voltex, front splitter Voltex, front adjustable lips spoiler Voltex, kap mesin Voltex karbon fiber, fender kit Chargespeed, side fin panel Varis Karbon fiber, side skirt Varis, trim pilar Revo karbon fiber, side mirror Ralliart, GT Wing Voltex plus extension, rear diffuser Varis, stroker kit Brian Crower 2.400 cc, turbo kit A’PEXi ‘Isamu’ RX6, fuel rail SARD, fuel pressure regulator SARD Type R, injektor 1.000 cc SARD, puli kem HKS magnesium, kem JUN Auto 272 derajat (in & ex), retainer & valve spring JUN Auto, headstud ARP, engine management MoTec M800, kopling set ATS twin clutch, intercooler HKS, air filter HKS, blow off valve Greddy, down pipe Trust, cat back JIC Magic Titan, fuel pump Bosch, oil catch tank Cusco, custom surge tank, head cover Tomei, pelek Volk Racing CE28 18x9,5 inci offset 15-29 mm, ban Yokohama Advan Neova AD08R, coilover Aragosta, front & rear strutbar Cusco, jok Bride Low Max Gias, seatbelt OMP, Defi gauge (fuel pres, oil temp, boost meter), Defi control unit, turbo timer A’PEXi, pedal set Carbing, shift lamp Redline, shift knob TITS, door sill plate MOMO.

Plus: Tenaga lebih besar, handling lebih presisi
Minus: Kurang nyaman untuk harian