Setelah selesai, dirinya malah memergoki L mengambil barang dan menyembunyikan ke dalam kaosnya.
“Setelah selesai, Arif tanya kepada L tadi mengambil apa.”
“Sudah ditolong tapi malah mencuri. Arif memberikan tiga opsi kepada L, mau memanggil orangtua, dilaporkan ke dukuh atau cuci muka menggunakan oli,” imbuhnya.
(BACA JUGA: Rusuh Di MotoGP, Penonton Berhamburan Masuk Ke Pinggir Trek Jerez, Padahal Balapan Masih Berlangsung)
L pun memilih untuk mengambil oli yang tinggal setengah yang ada di jeriken dan langsung menungkannya ke tubuhnya.
Sorenya, Sehadi bersama dengan Arif berusaha mencari tahu tentang L kepada gurunya yang ada di salah satu SMP di Turi.
Dari pihak guru, didapati bahwa L merupakan anak yatim piatu.
Mengetahui hal tersebut, Sehadi dan Arif sangat menyesal telah membuat L menyiramkan oli ke tubuhnya.
“Sebenarnya tujuannya untuk mengendalikan massa agar tidak datang, takutnya nanti dikeroyok.”
“Kedua, mengenai masa depan L agar nantinya tidak melakukan hal-hal semacam itu. Kami di sini juga mohon maaf kepada media maupun masyarakat yang sudah mengetahui hal tersebut,” ungkap Sehadi Utomo.
(BACA JUGA: Nggak Mau Kalah, Iri Sama Fitur Di All New Vario 150, Pemilik Pasang Aksesori Ini Di All New PCX 15)
Sehadi juga mangatakan, jika malamnya pihak wali dari L juga sudah datang ke tempat Arif untuk meminta maaf.
“Kami sudah memaafkan. Kami juga minta maaf tidak tahu bahwa L merupakan anak yatim piatu. Kalau tahu kita tidak akan melakukan hal semacam itu,” terangnya.
Arif, selaku pemilik bengkel mengatakan, mengenai barang yang dicuri L sebenarnya hanya pedal perseneling.