Otomotifnet.com - Setiap motor biasanya punya kelemahan atau penyakit bawaan, termasuk KTM Duke 250 versi lama, pun punya beberapa masalah khas.
Apa saja dan bagaimana solusinya? Berikut dirangkum dari hasil investigasi ke pemilik dan bengkel spesialisnya. (Fajrin/Otomotifnet.com)
Overheat
Panas berlebih atau overheat seperti yang sebelumnya sering dijumpai di Duke 200, ternyata juga bisa ditemui di Duke 250.
“Bahkan air radiator kerap menyembur keluar,” ungkap Akhmad Nursyamsu, Duke 250 keluaran 2016.
(BACA JUGA: Susah Percaya, Performa NMAX Garapan Ultraspeed Racing, Torsinya Pecundangi CBR250RR!)
Dari hasil analisa, salah satu kemungkinannya karena pada Duke 250 varian lama tak ada penyesuaian spesifikasi untuk pasar Indonesia, disamakan dengan asalnya dari Austria (kendati sudah diproduksi di India).
“Di sana kondisi jalan tidak semacet dan sepadat Indonesia, jadi wajar jika dibawa ke Indonesia tanpa ada penyesuaian di bagian pendingin bisa overheat,” ungkap Karmanto, Aftersale Service PT. Penta Jaya Laju Motor, APM KTM di Indonesia yang menyebut untuk Duke 250 terbaru sudah ada penyesuaian.
Mengatasi problem tersebut, Karmanto menyarankan menggunakan kipas radiator buatan Kinetic yang punya performa lebih baik menggantikan bawaan Duke series versi lama.
Hasilnya?
“Pengaplikasian kipas versi baru ini dijamin lebih adem, aman dari overheat dan stalling,” yakin Karmanto.
(BACA JUGA: Komplet Banget, Tengok 6 Hal Keren Di Instrumen NMAX 2018, Ada Asisten Pribadi Juga)
Solusi lain datang dari Jose Rizal, pemilik Quantum Motori di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang menyarankan setiap servis diharuskan membersihkan radiator yang biasanya ada debu.
“Kalau kotor mengganggu pendinginan mesin,” beber Jose.
Spidometer Berembun
Lain cerita pada Duke 250 milik Videlis Aga yang mengalami spidometer berembun.
“Berawal dari pemakaian 5.000 km mulai berembun seperti kemasukan air, tidak berselang lama mengalami error dan tidak menyala,” beber Aga, sapaan akrabnya.
(BACA JUGA: Aerox Galak, Knalpotnya Kayak Copotan MotoGP, Posturnya Makin Bikin Iri)
Dari hasil analisa Aldo Alexander, owner Crank Addict Deplu Raya, Jakarta Selatan, kemungkinan terjadi kebocoran di bagian mika spidometer akibat proses produksi kurang sempurna, sehingga ada uap air masuk jadi embun.
Solusi paling mudah ditawarkan Aldo sapaannya, dengan melakukan pembersihan pakai lap saat kondisi spidometer tidak berembun, “Lalu lapisi dengan sealant sehingga celah spidometer akan dapat tertutupi dengan sempurna,” terangnya.
“Juga jangan menjemur motor di daerah yang panas atau di bawah terik matahari langsung, yang dapat merusak lapisan mika spidometer,” wanti Aldo.
Panas matahari juga bisa merusak lapisan digital spidometernya yang akan mengakibatkan surburn.
Terakhir Aldo mewanti, kalau masih masa garansi, jangan segan-segan untuk melakukan klaim.
Quantum Motori: 0856-8906-669