Tetapi ini kondisinya sangat mapan," tambahnya kemudian.
Ke depannya, Risma mengatakan akan mengambil langkah-langkah antisipasi hal ini terulang kembali.
"Saya sudah membuat edaran kepada RT/RW tentang kalau ada orang baru, tidak dikenal, diharap Pak RT dalam 1x24 jam lapor ke pemerintah kota.
Kemudian kami juga melakukan upaya sosialisasi dengan masyarakat, RT/RW untuk medeteksi dini kejadian seperti ini.
(BACA JUGA: Mantan Teroris Ungkap 3 Alasan Wanita dan Anak Kecil Dijadikan Alat Bom Bunuh Diri Pakai Motor)
Kami undang dari Polri, TNI, Kejaksaan sehingga bisa diantisipasi sejak dini," ungkapnya.
Sebelumnya, Risma mengaku ditelepon Pak Kapolres untuk membantu lampu penerangan di kawasan Rungkut tempat rumah keluarga Dita, pelaku bom di tiga gereja di Surabaya, yang kondisinya gelap.
Risma mengakui bahwa Pemkot Surabaya kecolongan karena ada warganya yang melakukan aksi bom bunuh diri hingga menyebabkan belasan orang tewas.
"Terus terang iya (kecolongan).
(BACA JUGA: Lewat Nopol dan Samsat Online, Terbongkar Identitas 2 Motor Bom Bunuh Diri Mapolrestabes Surabaya)
Saya sempat enggak percaya, apalagi yang melakukan orang Surabaya sendiri. Kami punya datanya," ungkapnya.