Otomotifnet.com - Masyarakat umum jadi merasa tenang bila angka kejahatan di daerahnya disebut-sebut mengalami penurunan.
Hal itu seperti yang diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi, mengklaim tingkat kejahanan di Jakarta Barat mengalami penurunan hingga 13 persen.
"Persentase tindak kejahatan kini menurun 13 persen dari Januari ke Mei sebelum memasuki Ramadan. Tapi persentase tindak kejahatan di momen Ramadan hanya menurun sekitaran 8 persen, dibandingkan tindak kejahatan dibulan Januari 2018," beber Kombes Pol Hengki Haryadi, di Kawasan Kota Tua, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (6/6/2018).
(BACA JUGA: Wow.... 'Avanza' Ada Yang Mesin Listrik, Seperti Ini Detailnya)
"Artinya telah terjadi peningkatan kejahatan dari Mei (sebelum Ramadan) dan ke bulan Ramadhan," kata pria tegas ini.
Dalam sebulan terakhir, Kombes Pol Hengki Haryadi menyebutkan sedikitnya ada 29 kasus dengan 36 tersangka yang diungkap pihaknya.
Dengan rincian, Pasal 365 tentang pencurian serta kekerasan ada 10 kasus, lalu pada Pasal 363 tentang pencurian dan pemberatan 11 kasus, pencurian sepeda motor dua kasus, Pasal 368 perihal pemerasan 5 kasus.
"Dari rangkaian kasus itu kami mengamankan 12 unit roda dua, empat roda empat, ponsel 9 buah, satu pucuk senpi dan golok," terang Kombes Pol Hengki Haryadi.
(BACA JUGA: Nih Faktanya, Datsun Cross Comot Konfigurasi Jok 5+2, Nggak Maksimal Buat Penumpang Dewasa)
Terkait kerawanan menjelang di Hari Raya Idul Fitri, seperti ancaman pencurian rumah kosong dapat terjadi.
Maka dari itu, diminta agar masyarakat dan pihak terkait tetap waspada demi menjamin di kawasan pemukimannya bebas dari pencurian.
Sementara Achmad Hisyam selaku Kriminolog Universitas Indonesia (UI) menyebutkan upaya tindak tegas terukur yang dilakukan polisi bisa menjadi efek penurunan angka kriminal.
(BACA JUGA: Gempar... Marquez Bikin Gara-Gara Lagi, Bos Ducati Sampai Marah Besar)
"Bisa jadi satu faktornya (tembak di tempat) sehingga kenapa di wilayah angka kejahatanya bisa jadi berkurang."
"Ya, karena tindakan tegas dari polisi. Timbul efek getaran yang membuat penjahat urung berbuat kejahatan," jelas Achmad Hisyan saat dikonfirmasi.
(BACA JUGA: Siapa Lebih Bagus? Bandingkan Rossi-Lorenzo Di Ducati, Stoner Komentar Begini)
Namun, faktor menembak atau melukai di kaki seorang penjahat, tak begitu signifikan.
Sebab ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi, yakni kesejahteraan masyarakat dan bagian tingkat ekonomi.
"Artinya selama kebutuhan tercapai orang tak akan berbuat jahat. Tapi jikalau kebutuhannya sehari-hari tak terpenuhi? Bisa saja kan orang itu malah berbuat kejahatan kan," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Di Jakarta Barat, Kapolres : Tingkat Kejahatan Menurun 13 Persen"