Otomotifnet.com - Sebelum bertransformasi menjadi Scrambler seperti ini, motor berbasis Ducati Monster 795 ini adalah sebuah Café Racer.
Ya ini betulan sebuah Ducati, bukan Honda Tiger yang digarap ala motor Italia tersebut.
Bukan sembarangan juga, motor ini tak lain merupakan iconic bike Suryanation Motorland pertama.
Pada 2018 ini, Franky Mory dari Yasashii Garage mendapat proyek dari Suryanation, untuk membuat sebuah iconic bike baru berbasis motor yang lama.
“Gue dikasih mandat mengubah, baik secara konsep maupun hal lainnya secara bebas,” terang Franky.
Ubahan yang dilakukan Franky memang bebas, tapi dengan satu syarat, motor harus dapat dikendarai secara daily atau harian selama Suryanation Ride berlangsung di tujuh kota di Indonesia.
Kemudian dipilih konsep Scrambler karena motor masih nyaman untuk dipakai riding pada segala kondisi jalan.
(BACA JUGA: Kisah Pemilik Suzuki RGR, Nasibnya Begini Amat, Orang Dealer Aja Sampai Salah Sangka)
Pembuatan motor dibuat semua dari nol, mulai dari subframe, tangki, dan lainnya.
Dari motor lama (café racer) hanya membawa frame, suspensi, dan mesin.
Pertama-tama Franky membuat subframe terlebih dahulu dengan material pipa tubular berdiameter 1 inci dan ¾ inci.
Bentuknya terinspirasi dari frame trellis Ducati.
Kemudian dibuat tangki berbentuk seperti prisma. Menurutnya, bentuk ini jarang digunakan oleh builder sebagai tangki bensin.
Karena wujud seperti ini menuntut bentuk yang sangat presisi antara kanan dan kiri.
Dalam pembuatannya sempat menemui kendala, yakni di dalam tangki terdapat boks filter, ECU, aki dan injektor.
(BACA JUGA: Pemiliknya Lagi Di Berlin, Yamaha Scorpio Z 2008 Ini Diubah Jadi Kalajengking Kotak)
Sehingga modifikator yang bermarkas di Bandung ini harus membuat tangki sekaligus cover piranti elektronik di dalamnya.
Meskipun terlihat besar, kapasitas bahan bakarnya hanya 6-7 liter.
Untuk membuat tangki digunakan pelat setebal 2,5 mm agar bentuknya presisi.
(BACA JUGA: Pemiliknya Pasrah, Suzuki Inazuma Niatnya Mau Dimodifikasi, Dikembalikan Kayak Begini)
“Jika menggunakan pelat lebih tipis, apabila dilas akan menciut, tidak lurus,” ujar Franky saat ditemui di Pondok Cabe, Tangerang Selatan.
Pengendalian motor kini lebih mudah dengan setang baplang buatan sendiri, dari pipa seamless diameter 22 mm ketebalan 2,5 mm, diujungnya ditambahkan lampu sein.
Sebagai pemanis headlamp, ditambahkan cover dari pelat setebal 1,5 mm. Berikut sepatbor depan dari material yang sama.
Pengerjaan keseluruhan dibuat dalam tempo yang singkat, hanya satu setengah bulan saja.
“Pertama kali bikin motor yang akan dipakai untuk show dan dipakai riding dalam waktu sangat singkat,” lega Franky. Gokil bro! (Rangga/Otomotifnet.com)
Yasashii Garage: 0815-6263-217
Plus : Waktu singkat hasil rapi
Minus: Tanpa pelat nomor depan nih
Data Modifikasi
Ban depan : Shinko E-705 Trail Master 130/80-17
Ban belakang : Shinko E-705 Trail Master 170/60-17
Exhaust : Slip-On custom Yasashii Garage
Body : Pelat 2,5 inci
Subframe : Pipa tubular 1 dan ¾ inci
Setang : Yasashii Garage
Handgrip : Harris Performance
Knalpot : Slip-on custom Yasashii Garage