Faktor Ini Paling Ditakuti Industri Otomotif Indonesia, Bikin Harga Jual Meroket

Parwata - Senin, 9 Juli 2018 | 19:45 WIB

Ilustrasi. Produksi Honda CBR250RR di pabrik Karawang (Parwata - )

Otomotifnet.com - Industri otomotif mewaspadai dampak perang dagang, terutama di industri roda dua.

Selain itu, Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) memandang dampak nilai tukar Rupiah dan Dolar Amerika Serikat (AS) dapat memicu kenaikan harga jual.

Ketua Bidang Komersial Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala, mengatakan pada semester II-2018 nanti pihaknya masih mencermati beberapa kondisi.

(BACA JUGA: Kaget, Logo Toyota Jadul Muncul Usai Kerok Dempul Di Pintu, Artinya Ternyata Dalem Banget)

Salah satu perhatiannya yakni dampak perang dagang.

Mengingat bila industri padat karya terkena dampak gagal ekspor maka akan ada pengaruh secara tidak langsung ke otomotif.

"Bila industri padat karya lain ada yang berhenti produksi maka tentu akan berdampak ke sektor otomotif. Mengingat bila karyawan ada yang berhenti bekerja maka bisa berkurang daya belinya," kata Sigit dikutip dari KONTAN, Minggu (8/7/2018).

(BACA JUGA: Begini Alasan Sokbreker Depan Motor Balap Diikat Cable Ties, Simak Penjelasannya)