Otomotifnet.com – Mercedes-Benz W124 alias Mercy Boxer, masih banyak peminatnya walau sudah berumur 3 dekade.
Mobil ikonik ini memang dikenal dengan durabilitasnya yang sangat baik untuk mobil eropa.
"Untuk problemnya mobil ini memang cenderung sedikit, tidak ada masalah berarti terkecuali part yang memang ada masa habisnya karena usia pemakaian," buka Heri manajer operasional bengkel DTM (6/5).
Berikut problem umum yang terdapat pada Mercedes-Benz W124 alias Mercy Boxer ini.
(BACA JUGA: Begini Cara Bedakan Masterpiece, Sportline Dan Masterpiece Sportline di Mercy W124)
1. Fuel distributor
Berlaku untuk model pre-facelift, karena sistem pembakarannya masih menggunakan injeksi mekanikal dengan fuel distributor.
"Jika rusak maka akan mengganggu aliran bahan bakar ke sistem pembakaran, sehingga tenaga mesin drop cukup signifikan dan konsumsi bahan bakar boros," jelas Heri.
Enaknya adalah jika fuel distributor bermasalah masih bisa diservis, tidak perlu diganti.
(BACA JUGA: Elegan Abis, Pemilik Sematkan Unsur Lexus dan Ferrari Di Mercedes-Benz CLS500)
2. Fuel pump
Problem ini dialami untuk model facelift yang sudah menggunakan mesin baru dan sistem pembakaran injeksi dengan ECU.
Pertanda fuel pump yang rusak adalah bensin terasa boros dengan tenaga yang lemot.
Komponen ini jika sudah rusak perlu dilakukan penggantian.
3. Kaki-kaki
Meskipun mobil ini tergolong tangguh, namun namanya umur pemakaian pasti pada area ini akan mengalami kerusakan.
Apalagi tipikal kaki-kaki mobil eropa cenderung lembut namun stabil, jadi perlu perhatian khusus untuk perawatannya.
Pada mobil ini kasusnya adalah rebound suspensi yang sudah mati atau bagian bushing arm yang bunyi akibat sudah berkarat.
(BACA JUGA: Kenalan Yuk! Mobil Mercy Yang Punya Sejarah Panjang Di Indonesia, Ini Alasan Dijuluki 'Boxer')
4. Vacuum
Kelistrikan pada mobil ini masih minim, bahkan untuk central lock masih menggunakan vacuum bukan elektrikal.
Biasanya pada komponen ini mengalami kebocoran karena umur pemakaian.
Fungsi vacuum ini selain untuk central lock juga sebagai mekanisme penurunan headrest belakang.