Tampang Toyota Corolla DX 1982 Ini Gampang Diremehin, Kalau Tahu Aslinya Pasti Kaget

Parwata - Selasa, 24 Juli 2018 | 11:00 WIB

Toyota Corolla DX 1982 badak Putih Liar (Parwata - )

Otomotifnet.com - Meski tampilannya biasa untuk sekelas mobil rally, namun jangan anggap remeh performanya.

Terutama bila berada arena sprint rally. Ya, Toyota Corolla DX putih lansiran 1982 yang diberi nama Badak oleh pemiliknya ini, kerap podium kelas R1.

Nama Badak dianggap pas, lantaran ketangguhannya. Seolah tak peduli dengan kondisi lintasan yang disuguhkan, main sradak-sruduk aja alias gas pol.

(BACA JUGA: Polisi Stop Pemotor Bonceng Tiga, Terkejut Saat Tahu Yang Dibawa Itu Jenazah)

Gombak/Otomotifnet
Jok bucket seat

Prestasi terbarunya, saat seri pertama Jogja sprint rally Tambak Rejo bulan Maret 2018 lalu.

Badak putih yang dikemudikan join 2 stater ini, berhasil podium 1 melalui driver Nanda Pradhana dan navigator Adjar Widargo.

Sementara podium 3 lewat driver Achmad Ascha Faliq, dengan navigator Bondan IT.

(BACA JUGA: First Ride Royal Enfield Himalayan, Torsinya Kayak Mesin Diesel )

Lalu pada seri kedua event yang sama di awal Mei 2018 lalu, si Badak lagi-lagi mengantarkan Nanda dan Adjar podium 2.

Sedangkan podium 4 dicapai oleh Ascha dan Bondan IT. Pun level kejurnas pada April 2018 lalu di Gresik, Nanda dan Adjar raih podium 4 kelas R1.

“Itu prestasi terbaru di ajang sprint rally. Paling tidak prestasi si Badak selalu masuk 5 besar,” bangga Achmad Ascha Faliq, driver sekaligus mekanik andalan bengkel Garage Graha Oto (GGO) yang ‘mempawangi’ si Badak. (Gombak/Otomotifnet.com)

Oprekan Dapur Pacu

Gombak/otomotifnet
Oprekan dapur pacu

Team sprint rally GGO Motorsport, lahir dari bengkel GGO bermarkas di jalan Palagan Km. 13 Gondang Lutung Donoharjo Ngaglik, Sleman.

Di sana selain Ascha, ada Armanda dan Nanda. Keduanya yang menghadirkan keberadaan DX Putih ini.

Ada pula navigator Adjar dan Bondan. Mereka semua inilah yang sepakat melahirkan dan meriset si Badak, supaya siap gas pol di kompetisi sprint rally.

Modal utamanya hanya dapur pacu si Badak yang hanya bawaan lahir. Yakni mesin standar 4 silinder Toyota 4K.

(BACA JUGA: Gokil... Valentino Rossi Hujan Duit Lantaran Cristiano Ronaldo, Begini Penjelasannya)

Cuma karburatornya aja yang sudah ganti pakai 4 barrel Solex 40 mm. Wow!

Oh ya buat tahu aja nih, mesin tersebut kabarnya termasuk bikin penasaran kompetitornya, yang rata-rata sudah melakukan engine swap.

“Kelebihannya mesin ini, powernya pas dengan bobot mobil. Torsi bawahnya dapat terus. Maka bila ketemu lintasan yang banyak belok wah malah senang. Bisa langsung ngacir tanpa drop,” aku Nanda salah satu driver di Badak, sambil dianggukin Ascha.

Ascha yakin, mesin Badak masih bisa bicara banyak di sprint rally kelas R1. Hanya saja memang perlu dimaksimalkan dengan bore up.

“Sesuai regulasi kelas R1 saja. Piston hanya disusupi punya Toyota Hiace, sehingga kapasitas mesin naik jadi 1.500 cc,” beber Ascha.

(BACA JUGA: Lihat, Lengan Ayun Belakang Honda CRF150L Ini Gak Cuma Keren, Tapi Juga Ringan )

Tak hanya itu, cylinder head tak ketinggalan diporting polish, noken as dicustom berkarakter street, per klep custom dan di sektor pengapian koil diganti pakai punya Timor plus modul H6.

Sementara pada sektor transmisi, jeroan girboks bawaan DX dioplos dengan berbagai part racing custom, seperti matahari dan kampas koplingnya.

“Sedangkan final gear bawaan DX, hanya dilocker model las,” senyum Ascha tanpa beberin lebih jauh lagi.

Dengan oprekan begitu, diakui Ascha perfomance dapur pacu bertambah siginifikan lebih dari 50%, walaupun dia mengakui belum pernah mendyno test dapur pacu si badak. Mantap..

Kaki-kaki

Gombak/Otomotifnet
suspensi depan custom pakai per Terios


Ban kasar Delium Pro Rally berdiamater 14 inci, membungkus pelek Enkei R14 selebar 7 inci.
Nah, ini juga bikin geleng kepala, bila ngintip kolong fender. Yakni sistem suspensi yang menopang ban dan pelek itu padahal terlihat biasa banget.

“Sokbreker depan masih aslinya loh, hanya saja dicustom dengan mengganti spiralnya (per, red) pakai punya Daihatsu Terios. Sedangkan di belakang, custom dari punya Isuzu Panther,” senyum Ascha lagi yang berusia 37 tahun.

Karenanya diakui masih menyimpan kekurangan, ke depan sistem suspensi ini yang diganti lebih sip. Begitu ya!

(BACA JUGA: Begini Alasan Zarco Jeblok Performanya Di MotoGP, Bos TIm Tech 3 Sebutkan Masalahnya)

Gombak/Otomotifnet

 

Plus    : Mesin bawaan sanggup podium
MInus : Sistem suspensi masih perlu diriset lagi

Data Modifikasi

Kaki-kaki :
Ban Delium Delium Pro Rally R14, pelek Enkei 14x7.5”, suspensi depan custom pakai per Terios, suspensi belakang custom dari Panther, strut bar custom

Mesin & Transmisi :
Piston Toyota Hiace, noken as custom, per klep custom, koil Timor, modul H6, karburator 4 barrel Solex 40 mm, header 4-1 Seno Knalpot,
kampas kopling racing custom, final gear bawaan DX custom locker model las,

Kelengkapan safety :
Rollbar custom seamless, jok bucket seat
Bengkel : GGO (0812-2699-9917)