Oprekan Dapur Pacu
Team sprint rally GGO Motorsport, lahir dari bengkel GGO bermarkas di jalan Palagan Km. 13 Gondang Lutung Donoharjo Ngaglik, Sleman.
Di sana selain Ascha, ada Armanda dan Nanda. Keduanya yang menghadirkan keberadaan DX Putih ini.
Ada pula navigator Adjar dan Bondan. Mereka semua inilah yang sepakat melahirkan dan meriset si Badak, supaya siap gas pol di kompetisi sprint rally.
Modal utamanya hanya dapur pacu si Badak yang hanya bawaan lahir. Yakni mesin standar 4 silinder Toyota 4K.
(BACA JUGA: Gokil... Valentino Rossi Hujan Duit Lantaran Cristiano Ronaldo, Begini Penjelasannya)
Cuma karburatornya aja yang sudah ganti pakai 4 barrel Solex 40 mm. Wow!
Oh ya buat tahu aja nih, mesin tersebut kabarnya termasuk bikin penasaran kompetitornya, yang rata-rata sudah melakukan engine swap.
“Kelebihannya mesin ini, powernya pas dengan bobot mobil. Torsi bawahnya dapat terus. Maka bila ketemu lintasan yang banyak belok wah malah senang. Bisa langsung ngacir tanpa drop,” aku Nanda salah satu driver di Badak, sambil dianggukin Ascha.
Ascha yakin, mesin Badak masih bisa bicara banyak di sprint rally kelas R1. Hanya saja memang perlu dimaksimalkan dengan bore up.
“Sesuai regulasi kelas R1 saja. Piston hanya disusupi punya Toyota Hiace, sehingga kapasitas mesin naik jadi 1.500 cc,” beber Ascha.
(BACA JUGA: Lihat, Lengan Ayun Belakang Honda CRF150L Ini Gak Cuma Keren, Tapi Juga Ringan )
Tak hanya itu, cylinder head tak ketinggalan diporting polish, noken as dicustom berkarakter street, per klep custom dan di sektor pengapian koil diganti pakai punya Timor plus modul H6.
Sementara pada sektor transmisi, jeroan girboks bawaan DX dioplos dengan berbagai part racing custom, seperti matahari dan kampas koplingnya.
“Sedangkan final gear bawaan DX, hanya dilocker model las,” senyum Ascha tanpa beberin lebih jauh lagi.
Dengan oprekan begitu, diakui Ascha perfomance dapur pacu bertambah siginifikan lebih dari 50%, walaupun dia mengakui belum pernah mendyno test dapur pacu si badak. Mantap..