Alasan Mobil Sekarang Kalau Tabrakan Gampang Ringsek, Ternyata Bukan Demi Penumpang

Parwata - Rabu, 18 Juli 2018 | 08:00 WIB

Mobil Lamborghini milik Hotman Paris Hutapea yang mengalami kecelakaan(Tribunnews.com/Theresia Felisiani) (Parwata - )

Otomotifnet.com - Saat ini ada anggapan di masyarakat pecinta otomotif bahwa mobil baru yang dipasarkan sekarang lebih ringkih atau mudah rusak.

Kondisi ini dianggap benar oleh sebagian pihak dan sebaliknya. Bila diperhatikan dengan seksama, mobil-mobil generasi terbaru acapkali lebih mudah hancur pada bagian depan, saat terjadi tabrakan.

Kondisi ini berbeda dengan mobil lawas yang relatif dianggap lebih tahan benturan.

Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno, menjelaskan, bagian depan mobil zaman now sengaja diciptakan lebih mudah hancur, karena demi melindungi keselamatan pejalan kaki (pedestrian) ketika terjadi kecelakaan.

Menurut Mukiat, penggunaan teknologi yang aman bagi pedestrian kini semakin menjadi tuntutan yang mesti dipenuhi oleh produsen mobil.

(BACA JUGA: Syerem...Video Mobil Tiba-tiba Hancur Seperti Tabrakan, Mistis Enggak ya?)

Jadi, material yang biasa digunakan pada bemper bukan lagi baja. Tetapi sudah memanfaatkan bahan plastik berkualitas tinggi.

"Kalau zaman dulu ketika mobil tabrakan, mobilnya tidak kenapa-kenapa pasti dianggap aman. Kalau sekarang tidak begitu. Mobilnya boleh hancur yang penting orangnya aman," kata Mukiat saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Kecelakaan yang melibatkan Ferrari California, ringsek, tapi penumpang selamat.(carscoops)

Sementara itu, General Manager Technical Service PT Toyota Astra Motor, Dadi Hendriadi menyebut, mobil-mobil masa kini banyak yang sudah menggunakan teknologi crumple zone (zona benturan).