Otomotifne.com - Pembalap Movistar Yamaha MotoGP, Valentino Rossi, seperti sudah frustrasi sampai ke ubun-ubun soal kurang akselerasi motor Yamaha M1-nya.
Berkali-kali Valentino Rossi dengan intensif meminta terobosan dan peningkatan terhadap motor balapnya itu kepada mekanik Yamaha.
Saking seringnya Valentino Rossi bertanya dan menagih terus menerus.
Sampai-sampai mekanik takut dan kabur tatkala berpapasan atau ketemu denga The Doctor, begitu julukannya Valentino Rossi.
Memang hasil dobel podium di MotoGP Jerman, (15/7/2018) sedikit mengobati frustrasi tim Yamaha pabrikan musim ini.
Dobel podium yang dipersembahakan Valentino Rossi dan Maverick Vinales itu merupakan prestasi pertama di tahun ini.
(BACA JUGA: Bukan Cuma Visual, Honda CB150R Baru Diklaim Lebih Irit, Ini Rahasianya)
Terakhir, tim Yamaha pabrikan berhasil mencetak dobel podium adalah MotoGP Australia 2017.
Pun begitu, Yamaha masih harus mengakui keunggulan Honda dan sekaligus memperpanjang 'puasa' kemenangan tim Yamaha sejak MotoGP Belanda tahun lalu.
Valentino Rossi sudah mengidentifikasi masalah kelemahan motor balapnya, YZR-M1, ketinggalan dari rivalnya di sektor elektronik ECU.
(BACA JUGA: Tua-Tua Ganteng, Toyota MR2 1986 Ini Langka, Masih Gaya Pula Pakai Rally Look)
Sudah ketahuan kelemahan motornya, Valentino Rossi terus menuntut dan menekan pihak Yamaha untuk segera membenahi sektor elektronik.
Seringnya tuntutan yang begitu intensif dari Valentino Rossi membuat manajeman Yamaha berusaha menghindar kalau bertemu.
"Saya memang memberi tekanan terus menerus terkait hal itu (elektronik, red) sampai mereka muak dan bila berpapasan berusaha menghindar," beber Valentino Rossi.
(BACA JUGA: Pengen Punya Tapi Belom Niat Beli? Intip Aja Dulu Cicilan New Kawasaki Ninja 250)
"Setiap hari saya menuntut mereka karena kami butuh kecepatan di motor, soalnya semua cara yang diambil tidak membantu apa-apa," imbuhnya.
"Lantaran kejuaraan MotoGP masih panjang saya pengin berjuang untuk bisa menang sebelum musim berakhir," ujar The Doctor sembari ketawa-ketawa.
Ternyata Valentino Rossi bercanda soal mekanik Yamaha yang ogah papasan denganya karena terlalu banyak menuntut.
Namun di sisi lain, Valentino Rossi konsisten mengungkapkan kelemahan dari motornya.
(BACA JUGA: Bukan Rahasia Pembalap Lagi, Begini Fungsi Tombol Berwarna Di Setang Motor MotoGP)
Wajar saja bila dia terus menuntut pihak Yamaha untuk melakukan perubahan.
Apalagi dirinya kini berada di posisi kedua klasemen sementara pembalap tertinggal 46 poin dari Marc Marquez.
Tidak menutup kemungkinan bila permintaan Valentino Rossi soal perubaikan di sisi elektronik motornya dipenuhi.
Hasilnya bisa lebih baik.