"Kami mengerti kalau mobil listrik sangat diperlukan. Lebih dari itu kami sadari dulu telah memiliki mobil hybrid, tetapi kami juga melihat fakta kalau mobil listrik memang belum tentu cocok bagi semua orang," tambahnya.
Menurutnya, mobil listrik sejatinya membutuhkan waktu pengecasan atau pengisian baterai yang makan waktu.
Apalagi saat ini penggunaan baterai menjadi masalah tersendiri, karena daya tahannya menurun seiring bergantinya tahun.
(BACA JUGA : Yamaha Siap Depak Rossi Demi Pinang Marquez, Media Ini Yang Bocorkan)
"Dan saat sel baterai harus diganti, hal lain yang harus kami pikirkan adalah apa kegunaan limbah baterai itu. Itu permasalahan yang kompleks," ujarnya.
"Saya pikir solusi terbaiknya adalah tidak hanya mobil listrik saja. Mobil bensin, hybrid, plug-in hybrid dan fuel cell juga harus tetap ada. Kalau kami hanya fokus di mobil listrik, kami tidak akan bisa menyediakan apa yang dibutuhkan masyarakat," tambahnya.
(BACA JUGA: Begini Alasan Zarco Jeblok Performanya Di MotoGP, Bos TIm Tech 3 Sebutkan Masalahnya)
Jadi bukan alasan Lexus tak mampu untuk memproduksi, namun mereka memikirkan efek jangka panjang ke depannya.
Bagaimana menurut kalian, apa tanggapannya?