Otomotifnet.com - Kemacetan karena pembangunan flyover ternyata bisa berimbas pada modifikasi sebuah motor.
Seperti terjadi pada Harley-Davidson (H-D) Street 500 (XG500) milik pengusaha muda yang bermukim di Manahan, Solo bernama Elando Ryan Prambudi, yang biasa dipanggil Dado.
Jadi ceritanya di daerah Manahan sedang dibangun flyover, melintasi rel kereta api.
Otomatis akses dipindahkan ke jalan lain, yang membuat macet terutama pada jam sibuk.
“Nah itu yang membuat Dado yang biasa naik mobil pilih naik motor. Kebetulan motornya H-D Street 500."
"Dia mau motor ini dimodifikasi biar keren dan enak dipakai riding harian. Baik buat kerja atau kongkow,” ujar Rommy Saroinsong builder dari Rom’s Cycle Works (RCW) yang menggarap XG tersebut.
Nah Rommy langsung menawarkan konsep semi cafe racer untuk H-D varian terkecil itu pada Dado, dan langsung tos diiyakan.
(BACA JUGA: Edunn... Hansip Metropolis, Jaga Kampung Pakai Harley)
“Konsep begitu saya anggap lebih cocok. Cukup dengan permainan olah cat, custom kedok lampu bawaannya."
"Namun bagian belakang dibuat masih bisa buat boncengan tanpa perlu hornet, unsur sportinya masih dapet,” yakin Rommy yang bermarkas di Jl. Sungai Palu 9, Kampung Sewu, Jebres, Solo.
Rommy langsung beraksi melakukan permainan rona cat black dof hitam dengan striping silver dari Spies Hecker.
Kemudian amati buritannya, spakbor dibuat sedemikian rupa seolah menggantikan bentuk hornet alias buntut tawon.
Makin keren dengan balutan jok bertekstur suede yang nyaman dan siap ajak boncenger.
Yang lebih menarik rombakan sektor kaki-kaki.
Terlihat lingkar roda bawaan yang model palang diganti jari-jari.
Kata Rommy, proses aplikasi pelek jari-jari ini termasuk ribet, karena berkaitan dengan tingkat keamanan atau safety saat riding.
Pasalnya lingkar roda bawaan diganti lebih besar 2 inci.
(BACA JUGA: Kebayang Enggak Sih, Anak Harley Pakai Motor Listrik?)
(BACA JUGA: Heboh! Raja Dangdut Disawer Harley-Davidson, Pengundang Gak Berani Nyawer Duit)
“Yang depan bawaannya berukuran ring 17 diganti jadi 19 inci, yang belakang dari 15 jadi 17 inci."
"Ini untuk mencegah nyangkut ketika motor dipakai menikung. Oiya, tromolnya mesti bikin custom,” yakin Rommy sambil menyebut lebar pelek yang digunakan, yakni depan 3.00x19 dan 5.00x17 untuk belakang.
Aroma cafe racer makin kental dengan penggunaan setang model clip-on alias setang jepit, sehingga posisi duduk jadi lebih merunduk.
Kendati demikian, dipakai riding masih nyaman. Seperti ketika sang model membawanya menerobos jalanan Solo.
Hasilnya motor Dado jadi ganteng dan tetap enak dipakai harian, cocok dengan modelnya yang cantik, hehee... (Gombak/Otomotifnet.com)
RCW: 0817-4949-249
+ : Ubahan simpel tapi efeknya besar
- : Pelat nomor depan pindah ke mana ya?
Data modifikasi
Pelek depan : 3.00x19
Pelek belakang : 5.00x17
Ban Depan : Pirelli 120/70-R19
Ban Belakang : Pirelli 170/60-R17
Knalpot : RCW
Cat : Spies Hecker
Jok : RCW
Teromol : custom
Setang model : clip-on