DICIBIR, UNJUK PERKEMBANGAN KONSISTEN
Pada 2014 menjadi musim pertama pembalap 24 tahun ini berkompetisi secara regular.
Ia kerap meraih point dan menyelesaikan musim dengan mendulang 42 point di peringkat 19 klasemen akhir.
Seiring perjalanan balap, perkembangannya makin signifikan.
Ia makin sering finish di 10 besar, bahkan beberapa kali ada di 5 besar.
Puncak kesuksesannya adalah pada 2017, untuk pertama kalinya ia meraih podium 2 di sirkuit Misano, Italia.
Lalu 2 ronde kemudian ia kembali meraih podium ketiga di Motegi, Jepang.
Kesuksesan ini yang membuat tim-tim di MotoGP mulai meliriknya untuk berkiprah di kelas tertinggi.
Namun masih belum ada slot yang pasti bagi Hafizh, hingga akhirnya Jonas Folger yang kala itu masih bersama Monster Yamaha Tech3 mengundurkan diri.
Folger mundur karena ingin fokus pada penyembuhan penyakitnya, hingga akhirnya Herve Poncharal, Pimpinan Tim Monster Yamaha Tech3 memberikan sebuah ‘kode’.
“Saya belum bisa memberikan kepastian nama pengganti untuk Folger. Tapi yang jelas akan ada pembalap Asia di pit kami,” katanya.
Pembalap Asia di Moto2 2017 hanya ada Takaaki Nakagami, Hafizh Syahrin, Tetsuta Nagashima dan Khairul Idham Pawi.
Nakagami sudah direkrut LCR Honda Idemitsu, sedangkan Pawi dan Nagashima masih belum maksimal di Moto2.
Nama Syahrin pun muncul untuk membongkar ‘kode’ dari Poncharal tersebut.
Benar saja, tim Perancis itu resmi mengajak Hafizh Syahrin untuk bergabung ke MotoGP di tahun ini.
“Saya sangat senang bisa bergabung dengan tim yang besar, Monster Yamaha Tech3 yang memberikan kepercayaan untuk saya."
"Semoga di tahun pertama ini saya bisa memberikan yang terbaik dan beradaptasi dengan cepat,” kata Hafizh.
Ia menjadi pembalap Asia Tenggara pertama dalam sejarah yang berkompetisi secara reguler di MotoGP.
Banyak yang mencibirnya? Jelas saja ada.
Namun itu dibantahkan dengan prestasinya yang konsisten meraih point dalam 7 ronde MotoGP yang sudah berlangsung.
Ia kini bersaing dalam memperebutkan titel ‘Rookie of The Year’ bersama Franco Morbidelli.
Karena pencapaiannya yang konsisten sejauh ini, Hafizh masih dipercaya untuk berkompetisi di MotoGP tahun 2019 bersama Tech3 KTM.
“Meski beda mesin, saya yakin kebersamaan dengan orang-orang di Tech3 bisa membuat saya kembali beradaptasi dengan cepat,” tutur Hafizh.
Malaysia sudah melangkah jauh, Indonesia harusnya segera berbenah. (DAB/Otomotifnet.com)