Otomotifnet.com – Regulasi di sprint reli dan reli kelas F1 musim kompetisi 2019 akan ada perubahan.
Jika pada musim kompetisi 2018 kelas F1 dihuni mobil-mobil berkapasitas mesin 0-1.400 cc, maka di musim 2019 kelas F1 untuk mobil 0-1.500 cc.
“Secara detail sebenarnya ada beberapa ubahan di kelas F1 ini. Paling utama akan dibagi dua lagi berdasarkan tahun keluaran mobil,” kata Loqy Siregar, Ketua Komisi Teknik Mobil PP IMI.
Loqy sendiri menjelaskan perbedaan tersebut saat pihak PP IMI (Komisi Reli, Sprint Reli dan Teknik, red) bertemu utusan komunitas F1 di kantor PP IMI (3/10/2019).
(BACA JUGA: Teaser Misterius Kawasaki Membingungkan, Ada Kaitan Dengan Ninja 125)
Pembagian tersebut untuk mobil-mobil sebelum keluaran 1995 dan sesudah 1997.
Untuk mobil-mobil sebelum 1995 ubahan yang diperbolehkan yakni; melakukan penggantian mesin dengan engine series sesuai merek mobil.
Kemudian, boleh mengubah dari karburator jadi injeksi, diperbolehkan menggunakan ECU stand alone, single throttle dengan ukuran sesuai bawaan mesin, pengapian bebas, camshaft dan valve spring standar.
Selanjutnya, porting dan polish tidak diperkenankan, gearbox standar dan final drive bebas.
(BACA JUGA: Indonesia Di Hati Pembalap MotoGP, Wujud Peduli Bencana Alam Sulawesi Tengah)
Sementara untuk mobil setelah 1997, ubahan lebih sedikit. Yakni, diperkenankan mengganti mesin menjadi 1.500 cc yang sesuai dengan merek mobil, boleh pakai piggyback tapi ECU stand alone dilarang.
Untuk keseluruhan peserta F1, boleh pakai LSD dan over fender supaya mobil terlihat lebih sporty.
(BACA JUGA: Kaca Depan NMAX Bisa Disetel Kayak Matik Sebelah, Tinggal Plek Saja)
Melihat perubahan tersebut, maka F1 musim 2019 bisa diisi oleh Toyota Yaris, Etios, Agya, dan Starlet.
Lalu, Daihatsu Ayla, Sirion, Mitsubishi Mirage, Hyundai i20, Honda Jazz, Brio, Civic Wonder, Grand Civic, Suzuki Splash, Swift, Baleno, Nissan March, Chevrolet Aveo dan Spark.